Jika diibaratkan sebuah barang yang diproduksi pabrik, kualitas diri kita tergantung dari bahan baku yang diolah. Semakin bagus bahan bakunya, semakin berkualitas pula barang yang diproduksi.
Apa bahan baku yang dapat menghasilkan kualitas manusia yang lebih baik?
Allah menjelaskan dalam Al Quran:
"Innallaha la yughayyiru ma bi qoumin, hatta yughayyiru ma bi anfusihim" (QS. Ar Raad: 11).
Seringkali penggalan ayat "ma bi anfusihim" diinterpretasikan menjadi "sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri". Sehingga kita mengartikannya "Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai kaum itu berusaha mengubah diri mereka sendiri".
Padahal, terjemahan harfiahnya, bukan interpretatif, adalah:
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah 'apa-apa/keadaan yang ada pada suatu kaum' (ma bi qoumin), sampai mereka mengubah apa-apa/keadaan yang ada pada jiwa-jiwa mereka (ma bi anfusihim)" (QS. Ar Raad: 11).
Dalam bahasa Inggris, terjemahan yang lebih sesuai juga bisa kita baca:
"Indeed, Allah will not change the condition of a people until they change what is in themselves."
"Ma bi anfusihim", keadaan yang ada pada jiwa-jiwa mereka.