Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Mudahnya Membuat Oleh-oleh Khas Suatu Daerah

Diperbarui: 9 Desember 2017   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Instagram @strudelmalang

"Mas, nanti jangan lupa nitip belikan kue Surabaya Patata ya," begitu pesan saudara saya ketika tahu saya hendak ke Surabaya.

"Kue apa itu?" saya balik bertanya.

"Aduh, mas ketinggalan jaman sih. Itu lho kue oleh-oleh khas Surabaya bikinan Ria Ricis sama Oki Setiana Dewi," jelas saudara saya lagi.

Maaf, saya tak hendak mempromosikan kue tersebut. Itu hanya sekedar ilustrasi betapa mudahnya seseorang membuat label "Oleh-oleh khas" dari suatu daerah. Benar tidak?

Setahu saya, kuliner khas Surabaya adalah semanggi, rujak cingur, atau kalo mau dibawa pulang sebagai oleh-oleh ada kerupuk terung, kerupuk kulit ikan hingga lerjuk. Bagaimana bisa di jaman kekinian sekarang oleh-oleh khas surabaya berganti jadi kue semacam bolu hingga kue lapis?

Lain Surabaya lain pula Malang. Siapapun tahu kalo penganan khas kota Malang itu keripik tempe, atau keripik buah-buahan. Tapi, label oleh-oleh khas Malang saat ini diperebutkan banyak macam kue, mulai dari strudel, pie apel, hingga aneka kue pia dengan berbagai macam nama.

Kue pia, atau pie nampaknya menjadi penganan favorit untuk diberi label oleh-oleh khas. Jika dulu bakpia yang terkenal adalah bakpia pathuk/patok dari Yogya, penganan ini sekarang merambah ke berbagai daerah, dan diklaim menjadi oleh-oleh khas. Siapa yang tak kenal nama Pia Legong atau Pie Susu dari Bali? Padahal aslinya Bali terkenal dengan ayam betutunya. 

Urutan kedua penganan favorit yang jadi oleh-oleh khas adalah kue-kue semacam bolu atau lapis kukus. Tidak percaya? Coba bandingkan kue Surabaya Patata, Lapis Kukus Surabaya, Snow Cake, hingga bolu Amanda. Cita rasanya hampir sama seperti kue bolu kebanyakan. Begitu pula dengan strudel, pie apel, pie susu, bakpia pathuk, pia legong dan aneka nama pia lainnya.

Pembatas untuk membuat label oleh-oleh khas sekarang ini kian tipis. Siapapun bisa membuat semacam penganan, dan kemudian dia mempromosikannya sebagai oleh-oleh khas dari daerah mana saja. 

Tak perlu ada unsur sejarah, apalagi peran chauvanistis dari si pembuat. Apakah anda orang Ambon, orang Padang, orang Aceh, bisa membuat label oleh-oleh khas Bali, misalnya. Anda tak harus menjadi orang Surabaya asli untuk membuat sebuah oleh-oleh khas Surabaya. Cukup beri nama penganan itu dengan sebuah prefiks kata daerah, atau sisipkan kata khas dari daerah tersebut. Malang Strudel, Surabaya Patata, Pia Legong, itu hanya sekedar contoh.

Tapi, meski mudah memberi label, jangan dikira mudah pula untuk memasarkannya dan membuatnya benar-benar terkenal menjadi oleh-oleh khas. Yang sekarang terkenal, itu karena lebih banyak tergantung pada nama besar si pembuat sebagai public figure. Jangan heran jika sekarang banyak public figure terutama artis yang mempunyai bisnis sampingan membuka outlet kue oleh-oleh khas. Namun, tidak semua bisnis oleh-oleh khas bisa sukses hanya dengan mengandalkan nama public figure. Pia Legong contohnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline