Lihat ke Halaman Asli

Andi Mirati Primasari

i love reading and writing.. thanks Kompasiana, sudah menjadi langkah awal saya untuk mulai ngeblog..

Lebih Bebas Berekspresi dengan SanDisk Dual Drive

Diperbarui: 12 Juni 2018   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk SanDisk dengan berbagai pilihan dan kapasitas memory yang berbeda

Suatu malam, saat lagi asyik-asyiknya nemenin anakku bermain di playground salah satu toko buku di bilangan Matraman, Jakarta Timur, kegalauan itu sontak saja menghampiriku. Antusiasme sang anak yang membuatnya kepengen nyobain semua mainan sehingga harus membeli banyak koin khusus mesin permainan bukanlah penyebab utamanya, karena kebetulan kami (saya dan suami) sudah sedia cukup uang untuk itu, meski tak bisa dibilang banyak juga..

Lantas.. apa yang menjadi penyebab si "galau" itu datang tanpa kabar terlebih dahulu? Jawabannya adalah "smartphone saya hang". Kejadiannya begini.. Saat itu, saya lagi semangat motret anak saya yang sedang bermain. Seperti orang tua pada umumnya, saya juga senang menyaksikan ekspresi riang anak saya ketika menemukan hal yang menggugah rasa ingin tahu dan keceriaannya..

Nah, saat lagi seneng-senengnya motret, saya lupa kalo beberapa hari belakangan memang layat handphone saya sering sekali menampilkan pesan notifikasi yang berisi kata "insufficient storage", yang mengindikasikan bahwa memori handphone saya sudah full dan tidak cukup kuat lagi untuk ditambahi file, apalagi yang berkapasitas besar.. Notifikasi itu juga disertai saran agar saya menghapus beberapa file yang tidak penting.. Kalo sempat sih, ayo aja.. tapi, ngutak-atik file di memory card smartphone saya yang 32GB itu cukup makan waktu juga kan? Jadi, saya pun menghapus sebisanya saja..

Hingga tibalah hari galau itu, dimana layar handphone tak lagi memberi peringatan, tapi malah ngambek parah.. Seperti anak kecil yang tiba-tiba mogok ngomong karena dicuekin mamanya saat minta mainan atau permen, handphone di tangan saya pun menunjukkan aksi protesnya dengan "mogok nyala".. Jangankan gambar, menekan tombolnya pun tak ada reaksi..

Beruntungnya, saat itu saya berada di toko buku yang terbilang lengkap.. Tak hanya buku, peralatan sekolah, camping, permainan, keperluan elektronik pun tersedia di sini.. Jadi tanpa berpikir lama, saya langsung "gercep" (gerak cepat, red.) ke bagian display memory card. Kebetulan, di situ sudah ada Mbak Petugas yang bersedia melayani pengunjung, entah untuk melihat-lihat saja, bertanya, ataupun membeli produk.

Mungkin si Mbak sudah sadar dengan kepanikan di wajah saya, jadi dia langsung bertanya saja.. "kenapa, Mbak?"

"Mbak.. handphone saya hang nih.. Memory-nya full.. Saya sepertinya butuh memory card baru.."

"Oh gitu.. mau merek apa, Mbak?"

Ditanyain gitu, saya langsung mikir berdasarkan pengalaman saya kemarin-kemarin terkait sarana penyimpanan data ini.. Nah, dari sekian banyak merek memory card, ada satu yang paling saya favoritkan, karena desainnya eye-catchy dan daya transfernya yang relatif cepat..

"SanDisk aja, Mbak.."

"Wah.. kebetulan banget, Mbak.. SanDisk 16GB dan 32GB lagi promo nih.."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline