Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Tewasnya Zawahiri Turut Memengaruhi Simpatisannya di Indonesia

Diperbarui: 3 Agustus 2022   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin Al Qaeda tewas dibunuh Amerika Serikat di Afghanistan, Senin (1/8/2022). Ini adalah foto Ayman Al Zawahiri, pemimpin kelompok Al Qaeda, saat di Khost, Afghanistan, pada 1998 yang dirilis 19 Maret 2004.(AP PHOTO/MAZHAR ALI KHAN via kompas.com)

Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mengumumkan Senin (1/8/2022) malam. bahwa Ayman Al-Zawahiri pimpinan Al Qaeda pengganti Osama bin- Laden telah tewas di serang rudal drones di kota Kabul

Para pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Zawahiri tewas ketika dia muncul di balkon rumah persembunyiannya di ibukota Afghanistan pada hari Minggu (31/7/2022) pukul 06:18 (0148 GMT). Zawahiri terkena rudal Hellfire dari pesawat tak berawak AS itu.

Dia dituduh pemerintah Amerika Serikat atas perannya dalam pemboman kedutaan AS di Kenya dan Tanzania pada 7 Agustus 1998 yang menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 5.000 lainnya, membantu mengoordinasikan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Kepala Zawahiri dihargai pemerintah AS sebesar US $25 juta oleh pemerintah AS. Setelah Osama bin Laden tewas pada 2011, dimana US Navy SEALs menembaknya di Pakistan pada 2011, Zawahiri kemudian menggantikannya sebagai pemimpin Al Qaeda.

Karena Zawahiri bersembunyi di Afghanistan setelah Taliban menang, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan Taliban telah "sangat melanggar" Perjanjian Doha antara kedua belah pihak dengan menampung dan melindungi Zawahiri.

Bagaimana pengaruh tewasnya Zawahiri ke Indonesia? Di Indonesia masih terdapat sel-sel tidur kelompok teroris, baik Al Qaeda maupun ISIS, dimana kelompok Al Qaeda mencoba membangun peran ke arah legislatif, sementara ISIS tetap menggunakan jalan radikal keras menyerang siapapun yang dianggap thogut. 

Al Qaeda tetap anti AS, dan tetap menginginkan Indonesia menjadi negara khilafah. Kematian Zawahiri sedikit banyak memengaruhi simpatisannya di Indonesia

Sementara, ISIS mereda karena pimpinan ISIS Aman Abdurahman kini di penjara dan sudah dijatuhi hukuman mati.

Walau aparat intelijen dan Densus 88 terus memburu teroris, kita harus tetap waspada tehadap kemungkinan munculnya kembali serangan teror. 

Kemelut kasus tewasnya Brigadir Yosua yang nenjadi isu besar publik jangan membuat Polri lengah, perlu diingat, inisiatif di tangan teroris, jadi jangan sampai aparat keamanan kecolongan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline