Tadi malam Pray melakukan perenungan, berpikir dan menulis tentang prediksi dari 16 parpol mana yang akan lolos ke Senayan.
Ambang Batas Parlemen atau Parliamentary threshold (PT) 4 persen itu berat. Hanya parpol yang memiliki Ketum dengan citra baik atau lumayan sebagai Patron atau parpol yang sistem pengkaderannya baik akan bisa lepas dari jepitan PT, bisa menduduki kursi DPR di antara 560 wakil.
Membahas tiga besar parpol hasil survei yang Pray tulis malam hingga pagi tadi pkl 02.00, didapat kesimpulan, PDIP sebagai partai Anker dengan tagline "wong cilik" sulit tergoyahkan. Elektabilitasnya diperkirakan antara 23,5 - 26,9 persen. Pengaruh pak Jokowi sebagai capres jelas menjadi kekuatan bagi PDIP. Peran Ibu Megawati yang masih dianggap setengah Dewa mampu menjaga soliditas PDIP.
Sementara Gerindra diuntungkan karena tokohnya jadi capres. Prabowo dilihat sebagai purn. Militer yang muncul di antara dominasi tokoh-tokoh sipil. Ada nilai ketegasan yang masih disukai rakyat. Melihat hasil survei 5 lembaga yang dipakai, posisi Gerindra berada di dua besar, range bawah dan atasnya antara 11,7-17 persen.
Sementara Partai Golkar diprediksi pada posisi ketiga dengan prediksi range perolehan 9,4-11,8 persen. Gerindra tetap lebih unggul dari Golkar, posisi hanya bisa bergeser bila pada waktu terakhir tingkat kesukaan terhadap Golkar naik dan Gerindra stagnan.
Ini diuntungkan dengan nilai 2 persen dari margin of error survei yang rata2 2% serta ada responden yang belum menjawab. Nah, baru Golkar sebagai partai anker senior bisa nyalip. Prediksi ini nampaknya kecil.
Kelemahan Golkar sebagai partai senior yang berkiprah terlama, salah satu faktornya karena Ketumnya kalah pamor dari Megawati dan Prabowo. Budaya paternalistik masih kental, di mana peran patron sangat penting.
Kesimpulannya, Golkar butuh strong leader. Untuk ini perlu mereformasi pengurusya, terutama Ketumnya. Apabila Golkar setalah pileg berani memutuskan mengganti Ketum yang kuat. Jangankan Gerindra, kemungkinan bisa juga mengimbangi PDIP.
Dari spotting intelstrat komponen politik, sejarah dan biografi, Pray menyarankan kepada jajaran Golkar untuk memilih Bapak Indra Bambang Utoyo (IBU) menjadi Ketum Golkar.