Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Kamu Belum Tentu Terkena HIV-nya, tetapi Sangat Mungkin Tertular Hepatitis B-nya..

Diperbarui: 1 Desember 2017   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: http://qncobatasamurat.com/cara-penularan-hepatitis-b/

"Dok, saya mau tanya, saya baru tahu pacar saya pemakai narkoba suntik. Itu ketahuan saat temannya bercerita mereka sering pesta narkoba suntik bareng-bareng waktu kuliah. Saya khawatir kena HIV, apakah saya harus periksa darah, periksanya dimana?"Tanya seorang teman melalui 'inbox di facebook'.

"Sudah berhubungan badan dengan pacar itu?"Tanya saya.

"Belum, dok. Tetapi berciuman sering. Hampir tiap hari malah, dia kan hampir tiap hari datang ke kos." Wah, hebat juga ini anak gadis bisa berciuman hampir tiap hari tetapi bisa menjaga tidak berhubungan badan, kejadiannya di kos-an pula.

"Periksa di rumah sakit boleh, ada namanya klinik VCT ('Voluntary Consuling and Testing'), disana semua yang penasaran akan status HIV-nya negatif atau tidak dapat dilakukan tes darah secara gratis. Tetapi saran saya, sebaiknya diperiksa juga hepatitis B dan C, karena pemakai narkoba suntik lebih rentan pada virus itu." Jawab saya.

Dua minggu kemudian si gadis melaporkan, HIV-nya negatif, Hepatitis B-nya negatif, antibodi Hepatitis B-nya juga negatif, antibodi Hepatitis C-nya negatif dan saya sarankan untuk ikut imunisasi hepatitis B, untuk mencegah terkena virus itu di kemudian hari. Itu disuntik 3 kali, di hari 'H', lalu sebulan kemudian, dilanjutkan 6 bulan kemudian. Kalau mau imunisasi, usahakan jangan makan obat-obatan antibiotik atau anti radang dalam 7 hari sebelum dan sesudah.

Hepatitis B sebenarnya lebih mudah menular daripada HIV AIDS dan prevalensinya di Indonesia sekitar 10%, jadi kalau penduduk kita 250 juta, maka 25 juta diantaranya adalah pengidap hepatitis B. Penyakit ini bisa akut yang hilang setelah sakit kuning terjadi dan si virus hilang beberapa minggu kemudian, adapula ya ng menetap lebih 6 bulan bahkan seumur hidup, ini namanya kronis.

Bila HIV bisa menular lewat darah tranfusi, hubungan seks, alat suntik ke pembuluh darah, dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya, sama juga dengan hepatitis B, namun lebih banyak kemungkinannya si hepatitis B karena sering melalui ludah saat berciuman, sikat gigi, alat cukur, alat 'pierching', alat 'tatto' dan alat-alat yang dapat menggores kulit yang dipakai bersama.

Sama seperti HIV, Hepatitis B ini sering tanpa gejala, namun baru ketahuan sakit saat sudah lanjut ke kanker hati, gagal hati atau saat infeksi berat yang obat-obatannya memperburuk fungsi hati.

Walaupun tanpa gejala, namun status hepatitis B antigen yang positif sering mengganggu seorang calon karyawan diterima bekerja, malah ada yang sudah bekerja tetap disarankan pensiun karena dianggap menularkan.

Pengobatan hepatitis B ada banyak pilihan, dari yang disuntik (interferon) sampai cukup obat antiviral oral. Efektifitasnya belum ada yang 100%. Biaya untuk obat-obatan ini masih mahal, sekali suntik bisa 3 jutaan untuk 48 minggu atau lebih, maka lebih dari 100 juta rupiah dan itupun belum tentuk virusnya hilang.

Maka itu vaksinasi hepatitis B untuk anak-anak bayi menjadi penting untuk mencegah penularan, karena di Indonesia kasus ini termasuk tinggi. Jadi, kalau anda takut dan menjaga diri terhadap HIV, harusnya lebih takut lagi pada hepatitis B.

dari FB Kompal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline