Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

Kabut Asap Dari Sini Aku Berasal

Diperbarui: 27 Oktober 2015   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebakaran yang terjadi di Desa Pelang, Matan Hilir Selatan, Ketapang, Kalbar, beberapa waktu lalu. foto dok. MRA/Yayasan Palung

Bertahun-tahun aku selalu muncul mengelilingi langit, bumi dan samudera raya. Asalku di manapun aku berasal bisa berasal.

Gaduh, mengeluh, prihatin, khawatir, ketakutan, saling tuding menuding dan kecemasan itulah yang muncul dari setiap benak sesamaku manusia.

Sisa-sisa pembakaran ladang yang semakin gersang ditambah para tangan-tangan tidak kelihatan berupa deru mesin yang menderu dan menggunakan cara mudah dan ekonomis yang juga membuatku semakin bertambah banyak dan beranak cucu mengengelilingi bumi.

Asalku bisa dari mana saja, aku tidak mempersoalkan aku berasal. Tetapi yang menjadi persoalan ketika aku menyebar ke seluruh penjuru negeri banyak memberi masalah bukan manfaat.

Tangis derita, nyawa semua makhluk sesak bahkan terhenti setidaknya itu akibat dari aku muncul selama berbulan-bulan.

Banyak sahabatku yang menolak kehadiranku, tetapi tidak sedikit memaksa aku untuk muncul dan menyelimuti bumi dengan kabut pekatku yang beracun.

Sumpah serapah, gaduh, serta mengaduh membaur menjadi satu.

Akan tetapi hal itu wajar tercetus akibat aku muncul.

Sesungguhnya jangan bertanya kenapa aku muncul, tetapi tanyalah apa penyebab aku berasal dan muncul.

Langit memerah, jarak pandang terbatas itulah tanda kemunculanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline