Tak bisa dipungkiri bahwa masjid itu tempat ibadah paling ramai selama bulan puasa, terutama menjelang berbuka puasa. Aktivitas ini tentu berpotensi menyisahkan masalah sampah begitu melimpah di masjid.
Oleh sebab itu, panitia masjid sebaiknya menyampaikan setiap shalat isya/tarwih dan subuh ke jama'ah bahwa masjidnya ramah lingkungan bebas dari sampah, kenapa? Sebab masjid itu tempat ibadah, bukan tempat sampah!.
Untuk berbuka puasa saja sudah melahirkan banyak sampah. Sebaiknya panitia menghindari makanan yang dikemas dalam plastik, yang gunanya untuk meminimalisir sampah sisa buka di lingkungan masjid. Dianjurkan para jama'ah membawa thumbller, termasuk menyiapkan air minum galon di masjid.
Sampah plastik yang sudah terpilah di masjid, sebaiknya diserahkan ke bank sampah di sekitar masjid, sedangkan sampah organik sangat bermanfaat dijadikan bahan untuk kompos. Anak-anak muda jaman now, jangan hanya ngobrol tidak jelas atau hanya memainkan game online, hal ini membuat generasi pemalas dan melawan perintah orang tua.
Perintah disini dalam artian positif, akan lebih baik berbuat ramah terhadap lingkungan, misalnya agar senantiasa membiasakan diri membawa tumbler ke masjid sebagai pengganti plastik botol minuman. Kemudian, melihat sampah bungkus makan dan gelas bekas air mineral yang berserak di halaman masjid pungut lalu tempatkan pada wadah yang sudah disiapkan di masjid.
Masjid yang indah, bersih nyaman dan aman membuat jama'ah betah berlama-lama. Sebaliknya kondisi masjid kotor dikelilingi sampah sudah pasti ditinggalkan jama'ahnya, bahkan mirisnya tidak ada yang mau sholat di Masjid yang kotor tersebut. Sejauh mata memandang, masjid yang tersebar di Indonesia khususnya kota Makassar, kondisinya bersih, indah, nyaman dan aman, sehingga selalu dipenuhi jama'ah yang akan melaksanakan ibadah.
Mari kita memulai aksi baik untuk bumi di bulan penuh berkah ini!