Lihat ke Halaman Asli

The Bengal Gazette Sebagai Tonggak Awal Jurnalisme di India

Diperbarui: 26 September 2021   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

thewire.in

India dan jurnalisme adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain apabila kita memahami konteksnya. Jurnalisme di India kian hari kian berkembang seiring dengan teknologi yang semaking berkembang juga.

Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, kita harus mengenal terlebih dahulu mengenai dua obyek utama yang akan dibahas dalam artikel ini, yaitu jurnalisme dan India.

Secara umum, jurnalisme atau jurnalistik dapat didefinisikan sebagai suatu proses pada suatu kegiatan dalam mengolah, menulis, maupun menyebarluaskan suatu informasi melalui media.

Sedangkan India adalah sebuah negara di Asia bagian Selatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia. Negara yang beribu kota di New Delhi ini juga tidak jarang menghasilkan orang-orang hebat seperti Bunda Teresa, Jawharlal Nehru, dan masih banyak lagi.

Awal Jurnalisme di India

Sama seperti negara-negara lainnya, jurnalisme di India juga memiliki sejarah yang panjang sampai akhirnya menjadi seperti sekarang ini. Jurnalisme yang dimaksud di sini tentu bukan hanya berita yang ditampilkan dalam televisi atau radio tetapi sebuah pencarian informasi yang diperoleh dari menganalisis sebuah data.

Jurnalisme pertama di India bisa dibilang baru muncul pertama kali pada tahun 1780, jurnalisme tersebut berbentuk koran yang berjudul 'The Bengal Gazette' dengan James August Hicky sebagai orang yang mengawalinya.

Tidak seperti koran biasanya yang memiliki banyak halaman, The Bengal Gazette atau biasa juga dikenal dengan nama Hicky's Gazette sebagai bentuk penghormatan untuk pelopornya, ini hanya memiliki empat halaman saja pada awal penerbitannya.

Isi dari koran tersebut berbicara mengenai politik, khususnya membicarakan tentang korupsi yang dilakukan orang-orang British ketika menguasai India. 

Namun, karena keterbukaan dari Hicky sekaligus semakin meluasnya koran The Bengal Gazette dibicarakan, maka Hicky terpaksa harus mengakhiri karir jurnalismenya lebih cepat karena dianggap terlalu 'lantang' dalam mengkritisi kebijakan pemerintah pada saat itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline