Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Wanita yang Melangkah Pergi

Diperbarui: 10 September 2025   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Wanita itu,
dia menatap lekat-lekat garis cakrawala di batas senja.
Kacamatanya tidak bisa menyembunyikan
mendung yang menggelayut di kelopak matanya.

Memang
sejak hari ini dia tidak perlu lagi menjaga ruang fiskal
menyisir belanja departemen-departemen
dan menerjemahkan kebijakan menjadi anggaran
dengan kening berkerut-kerut.

Tidak perlu lagi berdarah-darah membagi fokus
antara menyelamatkan keuangan negara
dan menyelamatkan diri sendiri dari tarik ulur politik.

Tapi ...
setiap perpisahan pasti meninggalkan duka.

Wanita itu,
entah apa yang dilihatnya di depan sana.
Kapal yang sedang berlabuh
atau badai yang menunggu di permulaan malam.

Apapun itu
dia tetap melangkah
dan selalu berpesan kepada orang-orang yang ditemui
agar jangan lelah mencintai negeri.

---

barombong, 10 september 2025 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline