Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Mewariskan Pagi

Diperbarui: 28 September 2021   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar untuk puisi: Mewariskan Pagi dari dokumen pribadi.

Pagi memang penuh pesona
keindahannya telah ditulis pada jutaan bait puisi
ditangkap jutaan mata kamera
bahkan mungkin kamu punya
laci memori khusus untuk menyimpan pesonanya
juga kisah-kisah tentangnya.

Cangkir kopi yang mengepul
kicauan burung dari dahan pepohonan
udara sejuk yang menentramkan raga dan jiwa
matahari yang memanen embun
atau harapan-harapan baru yang selalu dipanjatkan
bersamanya.

Yang sering tidak kita sadari
adalah pagi punya sebuah pertanyaan ...
 
Bisakah kita mewariskan keindahannya pada generasi mendatang?

Bukan hanya dengan citra digital atau buku-buku syair
tapi dengan pengalaman serupa yang kita rasakan pagi ini.
Menghirup udara yang sejuk
ditemani embun
dan cangkir kopi yang masih mengepul.

Atau pertanyaan yang lebih tepat untuk kita,
bersediakan kita mewariskan keindahannya?

---

kota daeng, 28 September 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline