Lihat ke Halaman Asli

Danrem Kunjungi Lokasi Penghijauan Di Gunung Botak

Diperbarui: 29 Agustus 2017   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kawasan gunung botak yang selama ini digunakan untuk kegiatan penambangan emas liar, akan dikembalikan fungsinya menjadi kawasan hijau yang bertujuan memulihkan kondisi lingkungan gunung botak yang rusak akibat penambangan liar. Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Christian Kurnianto Tehuteru didampingi Dandim 1506/Namlea Letkol Kav Sindhu Hanggara meninjau langsung kawasan gunung botak yang akan ditanami pohon, Kamis(24/08). 

Kawasan gunung botak selama ini digunakan penambangan liar yang mengolah emas dengan menggunakan zat-zat kimia ya g berbahaya dimana pengolahannya tidak sesuai dengan ketentuan yang akan mengakibatkan pencemaran lingkungan dan berbahaya bagi manusia karena limba yang dihasilkan dari hasil pengolahan dapat mencemari tanah dan air, sehingga ekosistem terganggu.Danrem mengecek lahan yang yang akan ditanami pohon.   

Pada kesempatan tersebut Danrem juga menemui masyarakat adat Kubalahin, Parbulu dan masyarakat adat Lele dan dalam pertemuan tersebut Danrem berbincang-bincang dengan Bapak Rustam Suamole dan Bapak Hatta Belen sebagai tokoh adat mengenai lokasi yang cocok untuk penanaman pohon.  Rencana ada sekitar 50.000 bibit pohon berbagai jenis seperti pohon Ganetri, Kayu Manis, Mahoni, Ketapang Hutan, Monglia, Jati Super, Damar, Akasia Manginum dan pohon penghasil buah juga akan ditanam di sekitar gunung botak.  

Penanaman pohon terutama akan dilakukan disepanjang jalur masuk dari jalur H Wamsait sampai dengan Sungai Anahoni dimana kegiatan ini dalam rangka penataan kawasan PETI ( Penambang Emas Tanpa Ijin) gunung botak. Rencana Penanaman Pohon yang merupakan  kegiatan pelestarian lingkungan ini melibatkan instansi seperti Pemerintah Daerah, Kodam XVI/Pattimura, Polda Maluku dan LSM yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 4 September 2017.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline