Tokoh panutan yang baik adalah mereka yang mempunyai sifat-sifat yang ingin kita miliki. Selain itu, tokoh panutan adalah mereka yang bisa mempengaruhi kita dengan cara yang membuat kita ingin menjadi seseorang yang lebih baik. (Mengutip di id.wikihow.com)
Tokoh panutan bagi para pendidik adalah Ki Hajar Dewantara dengan filosofi yang di teladani lewat kalimat ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Begitu pula dengan para santri dan alumji santri pastinya punya tokoh panutan yang dihormati dan di jadikan guru dunia akhirat.
Seorang Jendral pun juga punya tokoh panutan, bahkan disaat dulu mereka belajar dan mengikuti sumpah prajuritnya mereka sudah dikenalkan putra bangsa dari TNI Polri yang telah membela NKRI harga mati, bagaimana pun Pangeran Diponegoro dikenang sebagai pondasi semangat juangnya bagi Tentara termasuk panglima Jendral Sudirman.
Seorang dokter pun yang punya istilah sejawat dan terikat dengan kode etik profesinua, mereka juga punya tokoh panutan dan ditempel di kantornya atau ruang tamunya. Bahkan yang pernah saya lihat di daerah Martapura Kalsel, sejumlah restoran atau kedai atau warung makan nasi sengaja memasang tokoh KH. Guru Gani yang dipasang di tempat usahanya.
Kesemuanya ini adalah bagian dari motivasi hidup bahwa mereka pasti punya jasa yang bisa dibanggakan, apalagi seorang pengarang kitab kuning seperti pengarang kitab ihya ulumuddin maka Imam Ghozali pun menjadi panutan mereka karena kealiman ilmunya.
Bahkan seorang kades yang dipilih harus menjadi penuntun kebijakan di desa, warga harus sejahtera ekonominya dan daerahnya harus maju dan mandiri.