Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com

Membaca Cara Berpikir Lurus a la Fadli Zon

Diperbarui: 4 April 2017   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca Cara Berpikir Lurus Ala Fadli Zon

http://nasional.kompas.com/read/2017/03/01/17545311/fadli.zon.indonesia.lebih.butuh.arab.saudi

Berita di Kompas. Com itu menyajikan bagaimana Fadli Zon melihat lebih butuh mana antara Indonesia atau Kerajaan Arab Saudi, berdasar ia seorang pejabat tinggi negara, namun jika pola pikirnya seperti itu, apa jadinya negara ini?

Pertama, ia mengatakan negara ini lebih butuh berkaitan dengan Tanah Suci, berarti soal ibadah keagamaan, hal ini tidak bisa disangkal dan memang benar adanya. Namun menyimak lebih jauh, malah sebaliknya. Ada apa dengan seorang pimpinan dewan namun pola pikirnya demikian?

Kedua, ia menyatakan bahwa Arab lebih butuh namun ia juga mengatakan kita ini strategis, hanya saja kurang menyadari dan bla...bla...bla...lho? Apa gak kebalik jika demikian?

Ketiga, soal Amerika Serikat, waduh, siapa ya yang dulu photo dengan salah satu capres dan sekarang jadi presiden USA itu? Atau sudah lupa ingatan dengan kegiatannya sendiri?

Apa yang dikatakan dan rekam jejaknya memang tidak meyakinkan soal logika dan cara berpikir lurus Ala Fadli Zon. Susah jika memang logika dikalahkan perasaan yang diisi dengan kejengkelan kalau tidak terlalu kasar kebencian akibat pra pilpres hingga pilpres.

Satu, soal pengedit gambar Jokowi dengan Bu Mega, bagaimana ia membela mati-matian dan meminimalisir kesalahan dengan berbagai dalih dan menyatakan itu kekhilafan dan malah mengnjungi segala, namun ketika si pelaku mengulangi lagi dengan perilaku kekerasan seksual, langung mengatakan hukum saja, karena tidak ada Jokowi dan Megawati yang membuatnya jengkel.

Dua, soal putrinya yang ke Amerika dan membuat heboh itu. Dengan mudah ia mengembalikan uang yang pernah diminta, coba jika pihak lain dalam hal ini Jokowi atau keluarganya, apa yang akan ia lakukan?

Tiga, presiden ke USA kunjungan kenegaraan, sedang negara sedang panen kabut asap dikomentari dengan negatf, ketika pulang dikatakan wisata bencana asap untuk apa? Bagaimana kunjungannya sendiri tidak beres tidak ia lihat, jika pihak lain terutama Jokowi, pasti ia heboh mengupasnya.

Empat, saat presiden mengurus recehan pungli, menurut istilahnya, yang ia nilai berkualitas itu jika bernilai M pas maling. Kecil itulah awal kebobrokan, namun tidak ia lihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline