Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Keheningan Itu Penting bagi Manusia?

Diperbarui: 27 Januari 2023   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                        (pixabay.com)

"Ketika dunia belum hadir, yang ada hanyalah kekosongan dan keheningan. Maka keheningan adalah hal yang esensial dari seluruh keberadaan alam semesta. Kembali kepada keheningan asali ini adalah hal yang sangat penting."

 

Nyatanya, akibat menyangkal kebenaran ini, manusia mengalami berbagai krisis identitas yang dahsyat. Salah satu tanda krisis orang kontemporer (zaman kini) adalah pendangkalan pemaknaan hidup, yang diakibatkan oleh kurangnya daya reflektif dan daya introspeksi. Di mana-mana orang berlomba-lomba menciptakan hingar bingar yang menusuk telinga, tanpa menyadari bahwa semua itu hanya membuat pencemaran suara dan menimbulkan gangguan dalam tataran ketenangan fisik maupun batin.

Pikiran banyak orang modern cenderung sulit hening, dibelenggu oleh tumpukkan rencana rumit dan khayalan yang kosong, tidak lagi jernih dan fokus. Adakalanya pikirannya penuh dengan curiga dan prasangka, serta berisi berbagai siasat dan trik busuk terhadap sesama. Perasaannya pun sama. Berbagai luka di masa lalu, berbagai perasaan tak enak akibat dilukai sering menghantui dan mengganggu. Begitupun demean berbagai kecemasan akan kelangsungan hidup di hari esok membuat mereka dapat mengalami depresi dan frustrasi.

Dalam bidang kerja, harus diakui bahwa banyak orang zaman kini telah jauh dari keheningan. Manusia terseret dalam roda rutinitas yang terus berputar tanpa jeda dan dipaksa oleh situasi ini untuk berlaku seperti robot. Segala keberhasilan diukur dengan pencapaian material dan daya guna. Duduk diam, hening serta berdoa, justru dipandang sebagai pemborosan waktu karena tidak menghasilkan hal-hal yang dapat dinikmati dan dilihat secara langsung.  Akibatnya,orang memang bekerja namun tak mengerti dan tak mampu memberi makna atas aktifitas kerja itu secara memadai. Pada gilirannya, orang-orang ini mengalami kekeringan dan kekosongan batin.

Semua ini menunjukkan kenyataan bahwa banyak orang zaman kini sulit menyentuh realitas terdalam dari dirinya, sulit untuk menemukan kebenaran terdalam dari hati nuraninya, serta sulit untuk mengadakan kontak dengan Tuhannya.

Tak salah lagi, manusia masa kini sangat membutuhkan keheningan. Keheningan itulah yang sangat dibutuhkan demi pemulihan diri manusia. Memang prasyarat yang terpenting untuk dapat mengenali realitas adalah keheningan. Oleh sebab itu ada pepatah tua yang mengatakan bahwa "keheningan adalah awal dari kebijaksanaan." Sebaliknya, musuh terbesar dari kebijaksanaan adalah keributan dan kegelisahan.

Tidak ada orang bijaksana yang tidak melewati masa-masa hening. Tokoh penting agama-agama seperti Sidharta Gautama (Budha), Yesus Kristus dan Nabi Muhammad sering mengundurkan diri dari keramaian untuk menemukan pencerahan ataupun untuk menerima pewahyuan ilahi. Para ilmuan besar seperti Newton menemukan teori gravitasinya setelah merenung cukup lama di bawah pohon apel.

Dengan keheningan, manusia dapat melihat kebenaran, realitas yang apa adanya tanpa suatu "kabut kepalsuan." Dengan keheningan, seseorang dapat lebih peka untuk mendengarkan diri dan batinnya sendiri, mengenali perasaan-perasaan yang timbul, mampu mengarahkan pemikiran serta mampu mengambil keputusan secara jernih, cepat dan tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline