Lihat ke Halaman Asli

3 Salah Tanggap SBY atas Adjie

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Tidak ada ruang serang atasan!" , "Contoh di AS antara Jenderal Chrystal dengan Obama" , "Bukan wewenang saya tetapi TNI AU" adalah 3 inti tanggapan Presiden SBY atas tulisan Adjie Suradji di Kompas yang berjudul "Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan".

Salah tanggap pertama:

Kritik bukanlah serangan. Kritik adalah kupasan, telaah, studi tentang suatu objek, kemudian seorang yang sedang studi itu memuat opini, pendapat, atau teorinya atas objek itu.

Anggapan bahwa suatu kritik adalah serangan; sangat mengejutkan, karena seperti dilakukan oleh mereka yang tidak ber-edukasi dan sangat aneh, apalagi dilakukan oleh seseorang yang memiliki jenjang pendidikan tinggi seperti SBY.

Kata-kata: Tidak ada ruang !, benar-benar bertentangan dengan citra SBY sebagai demokrat tulen, malah meneguhkan citranya sebagai feodal yang telah diperkuat lagi oleh citra Ibas yang serba dapat keleluasaan bak Pangeran di kerajaan jaman dahulu . Atau kelengkapan suatu kerajaan yang memiliki sekelompok penjilat Raja.

Salah tanggap kedua:

SBY mencontohkan kejadian antara Jenderal Chrystal yang sedang bertugas di Afghanistan dengan Presiden Obama. Sebagai pembanding, sangatlah tidak tepat, karena substansi antara Chrystal dan Obama adalah soal penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Sudah banyak diketahui bahwa ada tarikan kepentingan besar antara lobi Yahudi yang pedagang senjata, pedagang narkoba ganja Afghanistan, lobi yang tidak suka dan selalu merongrong Obama, yang diwakili oleh Jenderal Chrystal yang menentang penarikan, berhadapan dengan Obama yang konsisten berusaha memenuhi janji kampanyenya tentang penarikan pasukan AS dari Irak dan Afghanistan. Ada nuansa pembangkangan Jenderal Chrystal yang berkomentar keras, maka Obama bereaksi dengan mengganti dan memulangkan Chrystal.

Tetapi kritikan dan opini Adjie justru mengingatkan SBY tentang janji kampanye SBY tentang pemberantasan korupsi yang telah berkali-kali dilanggar dan dilupakannya, bahkan disuburkan melalui praktek Partai Demokrat, remisi para koruptor, pembiaran pelemahan KPK, dan berbagai pembiaran lainnya di segala bidang. Tunduknya Presiden kepada pengusaha Bakrie atas kasus Lapindo dan pengusiran halus Sri Mulyani. Semua tindakan SBY yang mengecewakan rakyat.

Itulah salah tanggap kedua tentang ke-tidak relevan-an suatu contoh.

Salah tanggap ketiga

Sekali lagi SBY tidak memerankan dirinya sebagai Eksekutif yang baik dengan mengatakan "Bukan wewenang saya". padahal sebaiknya beliau menjawab langsung sebagai Presiden kepada rakyatnya, atau bahkan Panglima Tertinggi TNI kepada anakbuahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline