Lihat ke Halaman Asli

Sungkowo

TERVERIFIKASI

guru

Apa Manfaatnya (Penjabat) Bupati Menjadi Pembina Upacara Bendera di Sekolah?

Diperbarui: 25 April 2024   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi 1: Upacara bendera di SMP 1 Jati, Kudus, Jateng, 22/4/2024, dengan pembina upacara Pj. Bupati Kudus. (Dokumentasi sekolah)

Senin (22/4/2024) yang lalu  merupakan hari yang istimewa bagi SMP 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Karena, upacara bendera (hari) Senin dilaksanakan secara khusus.

Biasanya, yang menjadi pembina upacara adalah kepala sekolah atau guru. Selain menjadi pembina upacara bendera (hari) Senin, kepala sekolah juga menjadi pembina upacara pada hari-hari khusus. Misalnya, hari kemerdekaan, hari pahlawan, dan hari pendidikan.

Sementara itu, guru hanya menjadi pembina upacara bendera (hari) Senin. Ini dilakukan secara bergantian. Umumnya, diurutkan dari pangkat/jabatan yang tinggi ke yang rendah.

Cara seperti yang disebutkan di atas dilakukan di sekolah tempat saya mengajar. Di sekolah lain dapat saja berbeda. Karena, tiap sekolah, dalam hal ini, memiliki otonomi dalam mengaturnya.

Artinya, dapat saja menggunakan urutan tertentu sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing. Yang jelas, cara demikian bertujuan memberi ruang bagi semua guru, tanpa kecuali, menjadi pembina upacara.

Kesehariannya, guru memang sudah biasa berbicara di hadapan siswa dalam satu kelas. Saat menjadi pembina upacara, guru harus berbicara (ketika amanat) di hadapan semua siswa dan guru serta karyawan dalam satu sekolah.

Ada perbedaan pada keduanya. Terutama terkait dengan beban mental. Juga, materi yang disampaikan saat amanat. Tapi, menguntungkan bagi guru. Karena, guru dapat merasakan suasana yang berbeda.

Suasana yang berbeda sudah pasti didapatkan juga ketika orang nomor satu di kabupaten menjadi pembina upacara bendera (hari) Senin di sekolah. Saya baru kali ini dapat melihat dan terlibat langsung di dalamnya selama saya menjadi guru.

Sudah tiga puluhan tahun lebih mengajar dan beberapa kali pindah sekolah, saya belum pernah mengalaminya. Maka, pada awal tulisan ini saya menyebutkan bahwa upacara bendera di sekolah tempat saya mengajar tersebut dilaksanakan secara khusus.

Betapa tidak, dalam persiapannya saja pihak keprotokolan sudah ambil peran di dalamnya. Ada petugas upacara yang tak boleh dilakukan oleh siswa. Tapi, dilakukan oleh pihak keprotokolan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline