Lihat ke Halaman Asli

Puan Diangkat tapi Langsung Non Aktif, Maksudnya Apa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada yang nyleneh dengan pilihan Mega dalam struktur pengurus PDIP yang baru. Selain menyingkirkan beberapa nama yang dikenal publik sangat vokal dan bergaung, seperti Maruarar Sirait, Pramono Anung, Budiman  Sudjatmiko, Rieke Dyah Pitaloka dan Eva Kusuma Sundari, dia juga mengangkat anak-anaknya sebagai pengurus partai, yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Puan diangkat menjadi Ketua Bidang Politik dan Keamanan, sedangkan Prananda diangkat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, semacam itulah. Tulisan ini hanya akan menyorot tentang Puan, karena kenyelenehannya, yaitu diangkat, namun langsung non aktif karena menjabat menteri.

Pertanyaannya, mengapa itu harus dilakukan Mega? Apa tujuannya memilih pengurus namun kemudian di-non aktifkan? Mengapa tidak sekalian dicoret dari jajaran pengurus, toh masih banyak stok yang lebih baik yang dapat mengisi. Apakah hal ini berarti posisi itu lowong tanpa ada yang menjabat? Lalu apa gunanya posisi itu diadakan kalau tidak ada yang menduduki?

Banyak pertanyaan yang berseliweran melihat keputusan nan ajaib itu. Namun setidaknya ada satu hal yang jelas di sini, bahwa Puan adalah orang yang diistimewakan Mega dalam partai. Tanpa rekam jejak dan prestasi yang jelaspun, juga dalam posisinya saat ini sebagai menteri koordinator lagi, dia mendapat previlege untuk menduduki posisi apapun dalam jajaran kepengurusan PDIP. Pesan Mega di sini sangat jelas, yaitu memberi karpet merah kepada Puan sebagai persiapan regenerasi trah Soekarno di PDIP (lihat indikasinya dalam berita ini ). Ya, karena ini partai yang dianggap warisan bagi keluarganya, mau apa lagi, suka-suka dialah...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline