Lihat ke Halaman Asli

Luruh Bersama Hujan

Diperbarui: 26 September 2018   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diamlah sejenak, 

Hujan sedang datang mengisi celah retakan tanah di tanah lapang. 

Pandanglah garisnya

Sebentar lagi tunas -tunas tumbuh.  Menari bersama tetesannya membasuh

Degarkan iramanya, 

Biji yang di siuh angin mengelupaskan kerontang. Mengucapkan kebaikan dari sang awan yang mengumpulkan mendung dan kemurungan 

Aku membuka kaca jendela,  kupejamkan mata,  luruhlah-luruh segala rindu bersama turunya hujan

Cimahi,  26 September 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline