Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Puisi: Alamku Menangis

Diperbarui: 18 April 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bencana alam. Sumber: dok. pribadi

Sore itu, langit cerah angin berhembus sejuk

Sekelompok awan berjalan pelan beriringan

Aktifitas orang-orang lumrah adanya

Nyanyian burung-burung sore pun masih terdengar merdu

Lalu, langit suram tertutup awan kelabu

Gemuruh bunyi tak asing sesekali menggetarkan langit

Air tumpah dari langit bagai tumpahan peluru

Sekejap, basah terendam negeriku

Alam dan segenap isinya terdiam di sekitarku 

Tak ada yang mengira

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline