Lihat ke Halaman Asli

OtnasusidE

TERVERIFIKASI

Petani

Rindukan Aku Kalau Kau Bahagia

Diperbarui: 1 Desember 2019   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun LRT Bandara SMB II Palembang I Foto: OtnasusidE

Suara gemericik air sungai membuat sepasang anak manusia yang sedang saling jatuh cinta itu seperti dimabuk suasana. Ikan bakar menjadi teman mereka. Secangkir teh panas tanpa gula menghangatkan suasana.

Janji setia. Janji dan janji serta janji manis pun mengalir deras dari mulut ke mulut.

Dunia milik mereka yang jatuh cinta. Tidak salah ya betul. Siapa yang bisa menghalangi orang yang sedang jatuh cinta. Tembok rumah ditembus. Pagar terkunci pun dilompati. Bila bersua terbata-bata sementara.

Sedih dihibur. Susah dikurangi bebannya. Kesulitan ditolong.

Aku ada untukmu.  So sweet.  Semuanya hanya kamu.

Pada saat itulah makhluk yang berdiri pada rantai makanan paling atas ini sudah menganggap pasangan sebagai hak milik. Kau milikku. "Bibir ini hanya untukku kan". Heemmmm.

Cemburu boleh. Kalau tak ada cemburu tidak ada cinta itu. Jadi yang ada hanya nafsu.

Tergelaklah dua anak manusia kalau sudah berbicara tentang nafsu. Semua tidak ada, yang ada hanya kuasa diri atasmu, atas kemerdekaanmu. Bagi yang tidak percaya karena mereka belum pernah berada pada situasi nafsu satu sama lain.

Perempuan itu satu waktu pernah pamit  alon-alon. Kertonyono Medot Janji yang dibawakan Denny Caknan pun naik daun tak terbendung.

Cinta itu butuh pengorbanan tanpa batas. Kalau nggak kuat, jangan pernah jatuh cinta apalagi resah ketika dibilang  jomblo.  Kamu tak akan tahu rasanya sakit hati kalau belum pernah merasakan jatuh cinta. Kamu juga tak akan tahu rasa cemburu kalau belum pernah punya orang yang kau cintai.

Bahkan perempuan itu seperti linglung memesan tiket pesawat ke sebuah kota. Bikin  baper  adalah perempuan itu cuma ingin menikmati makanan di sebuah restoran. Perempuan itu keluyuran menelusuri jejak sang kekasih dari satu tempat ke tempat lainnya lalu membunuh waktu hingga dini hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline