Lihat ke Halaman Asli

Kota Asing Rindu Sejati

Diperbarui: 6 Oktober 2025   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jendela kamar sewa menghadap langit bisu, 

Bintang-bintang di sini terasa tak setuju. 

Tak ada aroma tanah basah seusai hujan di desa, 

Yang ada hanya asap knalpot dan janji-janji perkasa.

Di jalan yang ramai, aku berjalan sendiri, 

Mencari peta yang tak pernah ku temukan di hati. 

Di mana letak keberhasilan yang dijanjikan? 

Di antara gedung tinggi dan kesepian yang berkepanjangan.

Ibu, Ayah, suara kalian adalah alarm paling setia, 

Bukan dering ponsel, tapi degup yang meronta. 

Jika lelah adalah bantal, dan rindu adalah selimut, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline