Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Prabowo: Emang Tampang Enggak Punya Duit

Diperbarui: 23 November 2018   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kanal Indonesia Hari Ini

Judul Lengkap: Prabowo, "Emang Tampang Enggak Punya Duit. Bukan Gue Ngejek Elu, tapi Gue Berjuang untuk Elu. Gue Enggak Rela Rakyat Gue Miskin,"

Rumah Aspirasi Rakyat, Menteng Jakarta Pusat | Hingga detik ini (saat membaca artikel), anda (ya, anda yang baca) sudah pernah datang atau hadir pada/di area Kampanye (terbuka) salah satu Capres/Cawapres? Jika bertanya pada saya, maka jawabannya adalah, "Sudah beberapa kali."

Kebetulan, saya bisa hadir karena sebagai penasehat pada lebih dari dari satu Media Berita Online, sehingga gunakan Kartu Pers. Namun, uniknya, terutama di area kampanye Capres Sebelah, yang datang Cuma itu-itu saja, misalnya di Jakarta; sepanjang yang saya amati. Itupun, tak banyak hadir atau sedikit meramaikan arena.

Kemudian, jika bertanya ke/pada saya, "Apa yang didapat dari/di Kampanye Prabowo, misalnya idea, gagasan, program masa depan, dan sejenis dengan itu?" Maka dengan jujur, saya katakan, "Tidak mendapat apa-apa." Ya, Prabowo, tidak menyampaikan sesuatu yang bisa merupakan 'Unggulan ketika ia (bisa) berkuasa."

Misalnya, kemarin di Istora Senayan, saya hanya mencatat kata-kata Prabowo, "Emang tampang enggak punya duit. Bukan gue enggak ngejek elu tapi gue berjuang untuk elu. Gue enggak rela rakyat gue miskin;" dan kalimat ini menjadi topik utama pada sejumlah besar media.

Nah.

Agaknya, menurut saya, mungkin saja, Prabowo dan Timnya, tidak begitu memahami makna Kampanye yang benar (KLIK). Atau, ini juga mungkin, Prabowo dan Tim tahu persis apa yang disebut Kampanye Politik yang baik, benar, menarik, dan bermartabat, namun mereka tidak (mau) lakukan hal tersebut. Sehingga yang muncul hanyalah hal-hal yang kontraversial, remeh, dan juga berdasarkan data-data yang tidak masuk akal sehat.

Padahal, masa Kampanye untuk Pilpres RI Tahun 2019, yang dilakukan oleh para Capres/Cawapres sangat mendapat perhatian publik. Bahkan, saya pun setuju dengan banyak rekan-rekan akademisi dan pakar politik, bahwa kampanye Pilpres memiliki derajat atau pun kedudukan tertinggi di/dalam cara berkampanye para politisi.

Sebab, Pilpres merupakan upaya untuk mencapai kedudukan politik eksekutif atau pemerintahan di RI, jadi siapa pun yang berkampanye untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden, maka ia (mereka) harus memperlihatkan diri 'lebih dan layak dipilih dan terpilih.' Juga, menunjukkan diri sebagai (Calon) Presiden dan Wakil Presiden, jika terpilih, untuk segenap rakyat dan bangsa (elemen-elemen bangsa yang berbeda, seperti suku, sub-suku, agama, golongan, kelas, strata, dan lain sebagainya), dan bukan hanya kelompok tertentu.

Lalu, jika memperhatikan apa-apa yang diungkapkan oleh Prabowo, yang terbaru, di Istora Senayan pada Kamis, 22 November 2018, tentu jauh dari harapan dan layaknya seorang Calon Presiden RI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline