Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Puisi | Kalender Mantan

Diperbarui: 5 Januari 2020   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com

Pemuda kurus itu terus merangsek ke kota,
sebenarnya ia keluyuran saja di akhir tahun ini.

"Ah, siapa bilang? aku ini sedang bisnis bos?" katanya.

Kulihat tangannya mendekap gulungan kertas,
mirip kalender sepertinya.

"Hai bung, bisnis apa kau ini?" tanyaku. 

"Aku ingin menjual kalender ini, setahun
lamanya aku tak menemukan cinta, kalender ini
angkanya berwarna hitam semua" 
tawarnya padaku

Bibirku tersenyum geli. Aku jadi ingat
bahwa kalender itu dibeli dari lapakku.

Sedangkan laba dari penjualan sudah habis
untuk menikahi perempuan kaya.

Kini, istriku marah-marah, sebab kalender
di rumah kubuat angkanya merah-merah.

"Kerja-kerja sana bang, jangan nganggur terus,
contohlah pemuda kurus itu, dia mantanku yang giat bekerja, omel istriku.


SINGOSARI, 29 Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline