Lihat ke Halaman Asli

Haryadi Yansyah

TERVERIFIKASI

Penulis

Pembuktian CCTV dari Kejadian "Hilangnya" Uang 1 Juta di BRI

Diperbarui: 6 April 2022   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ATM BRI yang menjadi tempat kejadian perkara | Dokpri

Tulisan ini saya buat untuk menjelaskan akhir kisah kronologi "kehilangan" uang sebesar 1 juta yang dialami oleh saya dan bibi pada tanggal 4 Februari 2022 lalu di ATM BRI. Untuk lebih jelas mengetahui kejadiannya, baca dulu tulisan "Misteri Lenyapnya Uang 1 Juta Rupiah dari Rekening BRI" ini.

Senin, 4 April 2022, sekitar pukul 7:43 saya dan bibi tiba di BRI Cabang Ampera. Sebelumnya sempat mengira selama Ramadan BRI buka lebih lambat eh ternyata buka lebih cepat yakni pukul 7:45. Siplah, dengan begitu kami berdua tidak lama menunggu dan benar saja, kami mendapati antrean pertama.

Berbeda dengan security yang dalam tiga kali kunjungan selalu berbeda, saya lega mengetahui Sdr.Reza adalah CS yang akan membantu kami. Sebab apa, dengan dibantu oleh CS yang sama, maka saya tidak perlu repot menjelaskan kronologinya panjang lebar mulai dari awal lagi.

Oh ya, Sdr Reza juga rupanya sudah mencoba mengontak bibi saya Selasa, 29 Maret 2022, yakni sehari pasca kedatangan kami untuk melapor dan meminta dibukanya CCTV. Namun, bibi saya mungkin tidak ngeh jika ada yang menelepon. Untunglah, saat Sdr Reza mengontak kembali pada 2 April 2022, komunikasi dapat terjalin sehingga kami mantab mendatangi BRI lagi (yakni Senin 4 April 2022 ini).

Begitu berhadapan dengan Sdr Reza, beliau dengan efektif memperlihatkan foto yang ada di ponselnya.

"Apakah ini bapak?" tanyanya.

Dan, ya, foto yang ia perlihatkan di ponsel itu memang saya.

"Bisa jadi saat itu bapak tak sengaja menekan tombol pengambilan uang tunai. Tapi dari laporan memang penarikan itu gagal," kurang lebih begitu penjelasan Reza.

Saya melihat ada kertas laporan lagi miliknya yang bertuliskan "Fast Cash No Receipt" dan Sdr Reza menjelaskan bahwa itu berarti penarikannya gagal.

"Jadi saya buatkan laporan baru ya Pak-bu," ujarnya.

Pada kesempatan itu saya kembali menyampaikan 2 hal kepada Reza. Pertama, saya tetap merasa tidak menekan tombol pengambilan uang. Kedua, fakta bahwa saya berada di ATM itu sejak awal memang sudah saya sampaikan baik di email (atau tulisan sebelumnya, silakan baca lagi). Jadi jelas foto saya akan dengan mudah ditemukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline