Lihat ke Halaman Asli

Haryadi Yansyah

TERVERIFIKASI

Penulis

Lega Jika Dapat Berlebaran di Hari yang Sama

Diperbarui: 14 Juni 2018   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diolah dari TRIBUN/DANY PERMANA

"Ayah, kenapa orang Muhammadiyah sudah lebaran hari ini?"

Saya ingat betul saat menanyakannya belasan tahun lalu saat masih kecil. "Sama-sama beragama Islam kok bisa lebarannya beda?" pikir saya dulu dan kerap dijadikan olok-olok juga oleh umat agama lain tentang ini.

"Mereka berlebaran hari ini karena mereka melakukan perhitungan dengan cara yang berbeda. Kalau kita, ikut pemerintah saja," jawab ayah lagi.

Saya yang masih belum paham hanya mengangguk. Semakin besar, saya mulai semakin (berusaha) memahami perbedaan cara menentukan hari lebaran ini walaupun di dalam hari, saya selalu berharap baik NU atau Muhammadiyah dapat berlebaran di hari yang sama.

Di lain waktu....

"Saya lebaran besok, tapi hari ini saya sudah nggak puasa," ujar salah satu teman saya.
"Kok gitu?" Tanya saya balik.
"Iya, jika orang Muhammadiyah menganggap hari ini lebaran alias 1 syawal, artinya hari ini diharamkan untuk berpuasa," ujarnya lagi.

Makin bingunglah saya, kan! Dulu, topik ini termasuk sensitif. Belum lagi dengan Jamaah Naqsabandiyah yang lebarannya 2 hari sebelum. Hmm. Saya juga sedih dengan perilaku sebagian orang yang kerap menganggap serius hal ini. Saya ingat betul, ada di satu kawasan di Palembang ini yang pengurus masjidnya melarang penggunaan masjid untuk salat Id karena sudah digunakan sehari sebelumnya. Nah yang kayak gini udah gak bener, kan!

Tapi ya sudahlah, sebagaimana penjelasan MUI akan perbedaan penentuan hari lebaran antara NU dan Muhammadiyah, dan juga harapannya agar hal ini tidak harus diributkan dan dijadikan bahan perpecahan, saya berusaha untuk menerima kondisi yang ada di Indonesia ini.

Alhamdulillah-nya, beberapa tahun belakangan, NU dan Muhammadiyah bisa kompak berlebaran bersama. Diakui atau tidak, itu nuansanya jadi sakral banget, loh! Rasanya, semesta mendukung merayakan hari kemenangan tersebut. Tidak ada lagi pandangan-pandangan perbedaan, dari yang lagi sibuk masak ketupat ke orang yang sudah ke masjid untuk salat Id misalnya. :)

Aktivitas keluarga kami saat lebaran

Setelah melakukan rangkaian persiapan menyambut lebaran, di pagi hari, di hari H, kesibukan kami yang utama ialah salat Id. Salat sendiri biasanya dimulai pukul 08:00 pagi walaupun sejak 06:30 orang sudah ramai datang ke masjid biar mendapatkan posisi strategis hehe, yakni di dalam masjid atau di area bawah tenda agar tidak kepanasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline