Lihat ke Halaman Asli

Okto Klau

TERVERIFIKASI

Penulis lepas

Apakah Kamu adalah Si Toxic Handler, Ini Ciri-ciri dan Bahayanya

Diperbarui: 27 Agustus 2023   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kepribadian toxic di lingkungan kerja (Freepik/Derich_Anrey)

Apakah kamu sering mendengar curahan hati (curhat) teman di kantor? Atau apakah ada teman atau sanak famili yang sedang mempunyai masalah, selalu larinya ke kamu karena mereka tahu kamu yang bisa mendengarkan mereka dan memberikan solusi atas masalah mereka?

Hati-hati sebab jika sudah keterusan, Anda akan menjadi toxic handler.

Toxic handler sendiri merupakan sebuah istilah yang menunjuk kepada orang-orang yang dengan senang hati mau menampung emosi-emosi negatif dari orang lain.

Orang-orang ini katanya akan dengan suka rela kerap menawarkan solusi-solusi untuk masalah-masalah orang lain.  

Mereka "bertugas" menangani orang-orang beracun di kantor atau tempat kerja.

Dengan kata lain kita akan menjadi toxic handler bila kita tidak mampu mengatakan tidak ketika ada teman kerja yang datang dan curhat. Atau ketika mereka meminta kita untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan atau masalah-masalah di luar tugas pokok kita.

Sebenarnya tidak masalah menjadi people pleaser di tempat kerja bagi teman-temanmu. Masalahnya apabila hal ini sudah menjadi kebiasaan yang mengganggu fisik dan mental kamu. Kebiasaan itu akan menjadi racun yang akan memberikan pengaruh bagi kesehatan tubuh.

Untuk itu perlu mewanti-wanti diri untuk tidak terlalu jauh masuk dalam setiap urusan orang lain. Kita tidak perlu menyenangkan semua orang atau menjadi people pleaser.

Ada saatnya kita harus tegas pada diri sendiri untuk mengatakan tidak pada apa yang akan membawa kerusakan pada diri sendiri terutama mental kita.

Sadar atau tidak, kadang-kadang tenaga dan energi seorang toxic handler habis hanya untuk menghadapi orang-orang beracun atau toxic tersebut. Padahal itu bukanlah menjadi tugas pokoknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline