Lihat ke Halaman Asli

Nurul Muslimin

TERVERIFIKASI

Orang Biasa yang setia pada proses.

Antara Terorisme, Seni & Budaya

Diperbarui: 26 Oktober 2015   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terorisme tidak hanya dibangun dari militansi ideologi tertentu, tapi sarat dengan berbagai motivasi nafsu keduniaan yang penuh dengan kepalsuan. Kekecewaan terhadap rejim tertentu, nafsu berkuasa, dan berbagai kepentingan nafsu-nafsu yang lain, yang semua itu bisa dibungkus 'indah' dengan keyakinan akan doktrin-doktrin agama. Meski sangat dangkal tafsir terhadap ayat-ayat 'langit', mereka tetap bersikukuh pada kesesatan. Karena alam bawah sadarnya dikuasai oleh gemuruh nafsu.

Pendekatan keamanan yang mengandalkan penekanan bersifat fisik, melawan keangkuhannya tak cukup membendung gelombang pola fikir sesat itu, karena dominasi nafsu yang kelewat massif! Bahkan disengaja dengan dalih dan argumen tertentu yang dikemas dan dimasukkan secara paksa dalam ranah fikir anak-anak muda, lebih-lebih dengan teknologi yang merasuki alam bawah sadar anak bangsa, indoktrinasi akan terus ada dan laten!

Nilai-nilai baik, normatif, etis, dan dekat dengan sifat kemanusiaan yang telah dikemas oleh leluhur kita dalam Seni dan Budaya bisa menjadi sebuah media yang menjembatani dan menggiring fikiran sesat itu pada ruang pemahaman 'indah' yang bernama toleransi, mengembangkan sifat-sifat kebaikan manusiawi, tanpa menyakiti yang lain.

Jika nilai-nilai kebaikan yang telah dikemas dalam ranah seni dan budaya oleh nenek moyang kita terasa usang, kuno dan ketinggalan jaman, maka kemasan baru sangat mungkin diciptakan dalam sebuah sentuhan kolaborasi dan persenyawaan antara yang klasik, tradisional dengan budaya modern. Upaya ini yang diharapkan bisa menyentuh 'ruh' kebaikan yang ada di setiap lorong sempit hati manusia. Maka daya cipta dan imajinasi kreatif yang lahir akan menjadi kebutuhan setiap orang yang mendambakan kehidupan bangsa yang aman, penuh toleransi, yang di sana kebaikan selalu muncul di setiap sudut hati manusia.

Itulah mengapa sajian sebuah pertunjukan Konser Kolosal Sumpah Pemuda 2015 digagas, diramu, dan disajikan kepada masyarakat, untuk membentengi gelombang hegemoni fikir sesat yang bernama terorisme.

Selamat menikmati dan merenungi...semoga bermanfaat!

Salam Budaya!

#LintasanIDE menjelang Peringatan SUMPAH PEMUDA 30 Okt 2015 #Prambanan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline