Lihat ke Halaman Asli

Nur Seta Bramadi

Penulis Buku, Wiraswasta, Suka Musik Rock / Film Action / Game PC / Filateli / Meditasi, dan Hidup Simple.

Hobi Asyik yang Bisa Jadi Profesi

Diperbarui: 8 Agustus 2021   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seperti kita tahu, punya hobi adalah sesuatu yang menyenangkan. Ketika kita sedang asyik menekuni hobi kita, ada kecenderungan kita akan lupa waktu. Memiliki hobi adalah sesuatu yang bagus karena kita punya cara untuk mengisi waktu kita... daripada bengong, melamun, atau melakukan sesuatu yang negatif atau mubazir. 

Ternyata ada beberapa hobi yang bisa kita jadikan profesi rumahan. Yes... betul banget, kita bisa menjadikan hobi kita itu sebagai profesi. Di bawah ini, saya akan tampilkan beberapa hobi seperti itu berdasarkan pengalaman pribadi saya. Ya, saya termasuk orang yang idealis sehingga tidak suka diatur oleh orang lain. Memilih profesi berdasarkan hobi jadi pilihan saya.

Pertama, hobi belajar bahasa asing, khususnya dalam hal ini: bahasa Inggris berdasar pengalaman saya. Dengan mahir bahasa Inggris, kita bisa membuka kursus bahasa Inggris di rumah. 

Ramai atau tidaknya tergantung pada lokasi rumah kita dan cara promosinya. Kita pun bisa menjadi penulis buku-buku berbahasa Inggris dan menawarkannya ke penerbit. 

Butuh ketekunan agar naskah kita bisa tembus penerbit. Jika nanti terbit, selain bisa menambah keuangan kita lewat royalti, buku-buku kita itu pun bisa menjadi nilai tambah bagi tempat kursus kita. Artinya, jumlah murid bisa jadi akan bertambah jika mereka tahu bahwa guru kursus mereka ternyata adalah juga penulis buku. 

Usahakan tempat kursus itu dikembangkan pula jadi klub percakapan atau diskusi bahasa asing. Tempat kursus saya misalnya, juga merupakan English Club, tempat di mana siapa saja yang ingin mengobrol/diskusi dalam bahasa Inggris. Tentu saja kita kenakan tarif untuk itu, entah berdasarkan jam atau waktu kunjungan. 

Di English Club ini, kita tidak lagi belajar tentang tata bahasa Inggris, tapi sudah lebih luas tentang tema-tema umum yang diperbincangkan dalam bahasa Inggris. 

Dengan membuka English Club pangsa pasar pun bertambah karena kita tidak hanya mengajar anak-anak sekolah, tapi juga kaum dewasa yang ingin mengasah keterampilan bahasa Inggris mereka lewat obrolan dengan tema-tema luas. 

Kedua, hobi membaca buku, komik, atau majalah. 

Selain bisa menambah wawasan kita, jumlah buku/komik/majalah kita yang banyak itu bisa kita jadikan lahan untuk membuka taman bacaan berbayar di garasi rumah kita. Jangan terlalu mahal dan pembaca hanya bisa membaca di tempat. Hal ini tentunya untuk menghindari buku-buku kita hilang atau rusak.

Konsekuensinya, kita harus menyediakan tempat duduk yang nyaman dan kita pun harus bersedia menunggu taman bacaan kita itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline