Lidahmu meliuk menyuarakan budi
Tak ada kelu menuturkan kebajikan
Tindak tanduk menyulut
tengokan banyak kepala
Bagi mereka, Tuanlah kiblat kebaikan
Mana boleh sanda pertanyakan sanubari,
sudah pasti penuh empati, bukan?
Mana berani empu mengguratkan protes,
sudah pasti citra tak menyisakan akses
Tuan,
tangan kami hanya dua