Lihat ke Halaman Asli

Kelapa Muda

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sedang aku di sini di ujung memandang pematang
sejak subuh tadi aku berjalan mengukur waktu yang datang
dan pohon kelapa tua ini di tengah pematang merintang
dia sedang mengandung kelapa muda yang segar dipandang
berhubung nyaliku memanjat yang hanya sedang saja
cukup buatku menuliskan kesegaran dan kenikmatan kelapa muda
inginnya seperti para pujangga
membaca kalimat saja sudah seperti meminumnya
hingga nyaliku memanjat yang sedang ini masih bisa meraih kelapa muda
dua jam ini tak ada kata yang terbaca
tenggorakan ini malah meronta menuntut nyali memanjat yang sedang saja
ya sudah apa mau dikata
ketika kau bukan pujangga, kau tak akan pernah bisa memetik kelapa dengan kata
walo aku yakin kita tak bisa memetik kelapa dari huruf K E L A P A
kataku dalam hati menyetujui rumi sang pecinta

*"kita tak pernah memetik mawar dari huruf M.A.W.A.R", Rumi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline