Lihat ke Halaman Asli

Nur Rahmi Kirbillah

Mahasiswa IAIN Jember

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 14 Mei 2020   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Hari ini saya akan membahas tentang filsafat eksistensialisme dengan pemikiran tokohnya, semoga apa yang saya jelaskan bermanfaat, berikut penjelasannya :

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme 

     Eksistensialisme menurut etimologi berasal dari kata "eks" yang berarti di luar,  "sistensi" yang berdiri atau menempatkan dan "isme" yang berarti paham atau ajaran. Eksistensialisme didefinisikan sebagai usaha untuk memfilsafatkan sesuatu dari sudut pandang pelakunya,  dibandingkan cara tradisional yaitu dari sudut pandang penelitinya. Pada hakikatnya adalah aliran filsafat yang bertujuan mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan dihadapinya. Pendidikan dan eksistensialisme dapat ditinjau dari berbagai implikasinya,  yaitu terhadap, 1) tujuan pendidikan, 2) pendidikan dan sekolah, 3) peran pendidik/guru, 4) tugas anak didik, 5) kurikulum, dan 6) materi pembelajaran 

B. Pemikiran Tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme 

1. Soren Aabye Kierkegaard

     Inti pemikiran Kierkegaard adalah eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang statis tetapi senantiasa menjadi manusia yang bergerak dari kemungkinan menuju suatu kenyataan,  dari cita-cita menuju kenyataan hidup saat ini. Jadi, ditekankan harus ada keberanian dari manusia untuk mewujudkan apa yang ia cita-citakan atau apa yang ia anggap kemungkinan. 

2. Friedrich Nietzsche

     Menurutnya manusia yang bereksistensi adalah manusia yang mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus menjadi super (ubermensch) yang mempunyai mental majikan bukan mental budak. Dan kemampuan ini hanya dapat dicapai dengan penderitaan, karena dengan menderita orang akan berfikir lebih altif dan akan menemukan dirinya sendiri.

3. Martin Heidegger

     Inti pemikirannya adalah keberadaan manusia diantara keberadaan yang lain, segala sesuatu yang berasal di luar manusia selalu dikaitkan dengan manusia itu sendiri, dan benda-benda yang ada di luar manusia baru memiliki makna apabila dikaitkan dengan manusia karena benda-benda yang berada di luar itu selalu digunakan manusia pada setiap tindakan dan tujuan mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline