Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Malmo, Suatu Ketika di Musim Panas

Diperbarui: 20 Oktober 2020   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu view kota Malmo (foto : https://www.brusselstimes.com/news/belgium-all-news/108759/sweden-considers-launching-night-train-to-brussels/)

Tidak selalu orang bersyukur tinggal di negeri Khatulistiwa. Matahari yang selalu terbit di pagi hari. Tenggelam di sore hari.  

Suasana kehangatan negara Tropis, baru terasa dahsyat enaknya ketika kita sudah pernah tinggal di negara 4 musim. 

Bersama sahabat dari Mesir dan Chile di Malmo (Dokpri-NDP)

Kisah ini hanya sepintas-pintas kehidupan di Swedia, yang bisa jadi sudah ada banyak cerita tentang kehidupan di Eropa. 

Ketika winter mau berganti summer, salju disapu meski masih banyak bertebaran di halaman kantor (Dokpri-NDP) 

Negara kita jika musim penghujan, hujan bisa datang, namun bisa dengan cepat pergi diganti udara cerah dan aroma segar tanah.

Setelah tinggal di Eropa, baru terasa, negeri kita begitu indah, mewah, dan nikmat berlimpah. Jarang aroma tanah tercium di sana. Lebih banyak udara dingin berhembus. 

Begini saja sudah menyenangkan bagi mahasiswa Indonesia di Swedia. (Dokpri-NDP) 

1) Suhu hangat dan matahari cerah 

Tinggal di Eropa, hawa hangat hanya bisa diperoleh di musim panas (summer). Selain menikmati udara hangat, bahkan bisa lebih panas dari tropis, juga bisa jalan-jalan ke mana saja yang menyenangkan. Bisa ke open market. Pasar khusus musim panas yang menjual buah-buahan, sayur, sampai baju baju musim dingin yang lewat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline