Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Di Negara-Negara Maju Malah Suku Bunga Negatif

Diperbarui: 17 September 2022   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pexels.com

Banyak bank umum di Indonesia akhir-akir ini memberikan suku bunga nol persen untuk bunga simpanan atau tabungan. Hal tersebut menimbulkan diskusi dan perbincanagan hangat baik di kalangan masyarakat, akademisi atau pengamat, dan kalangan perbankan.

Namun ada kebijakan yang jauh lebih kontroversial disbanding kebijakan suku bunga nol persen yang diterapkan bank-bank umum di Indonesia. Kebijakan tersebut adalah penerapan suku bunga negative. Suku bunga negatif yang dimaksud adalah suku bunga acuan riil bank sentral yaitu suku bunga nominal dikurangi tingkat inflasi. Dengan suku bunga negative ini maka berarti masyarakat yang menyimpan uangnya di bank justru harus membayar dan tidak mendapatkan imbalan berupa bunga.

Beberapa negara yang sudah menerapkan suku bunga riil neegatif antara lain: Swiss, Swedia, Denmark, Uni Eropa, dan Jepang.

Kebijakan suku bunga negatif ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat lebih produktif. Masyarakat didorong untuk lebih produktif dengan tidak menyimpan uangnya di bank melainkan menggunakannya untuk usaha-usaha yang produktif atau ditanamkan di instrument-instrumen keuangan yang secara tidak langsung juga akan mendorong dunia usaha misalnya lewat pembelian surat-surat berharga seperti saham dan obligasi.

Dengan suku bunga acuan negative yang tentu akan diikuti oleh suku bunga simpanan yang juga negative maka suku bunga kredit akan sangat rendah. Rendahnya suku bunga kredit akan mendorong kredit meningkat dan dengan demikian akan mendorong dunia usaha untuk bertumbuh dan dengan perekonomian juga akan tumbuh. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga pengangguran serta kemiskinan akan berkurang.

Lalu bagaimana dengan perbankan? Perbankan tetap bisa mendapatkan penghasilan dari jasa-jasa pembayaran lewat bank (fee based income) dan juga selisih antara bunga simpanan yang negative dengan suku bunga kredit yang positif. Hanya saja untuk sumber dana atau lkuiditas perbankan memang disediakan alternatifnya oleh bank sentral (missal lewat kredit likuiditas) atau pihak perbankan mencari sendiri misalnya lewat penjualan surat-surat berharga baik yang diterbitkannya sendiri mapun yang diterbitkan oleh bank sentral atau pemerintah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline