Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Bagai Cinta Embun pada Daun Talas

Diperbarui: 8 November 2021   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumbe gaambar: pixabay.com

Cinta sang wanita pada sang lelaki bagai cinta embun pada daun talas yang tumbuh di bawah jendela.

Embun itu lebih rela ditelan sang daun talas saja daripada  harus jatuh ke tanah kering yang kejam tak terkira.

Sang embun juga lebih memilih menyatu dengan daun talas daripada harus tersengat sinar matahari yang dengan sesaat bisa memusnahkannya

Tapi daun talas menolaknya sehingga sang embun harus terguncang kian-kemari ditiup angin dan dihempas udara. Sekuat apapun sang embun memohon tetap daun talas tak menggubrisnya. Sekuat apapun embun berusaha mencari pegangan tetap saja akirnya ia harus jatu ke tanah dan dibakar sinar matahari hingga ia lenyap selamanya.

Mengalami nasib demikian yaitu mencintai yang sia-sia, sang embunrela saja. Cinta terkadang tak berakhir indah  bagai permata.

Demikianlah cinta sang wanita pada lelaki yang dicintainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline