Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Menyoal Perusakan Bendera dan Baliho Partai Demokrat

Diperbarui: 16 Desember 2018   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bendera dan Baliho Partai Demokrat baru-baru ini dirusak di Riau. Perusakan itu dilakukan oleh seseorang yang kini sudah ditangkap okeh polisi. Perusakan terjadi saat kunjungan SBY yang bersamaan dg Kunjungan Presiden Jokowi.

Para petinggi Partai Demokrat (PD) langsung menuduh, hal itu dilakukan oleh simpatisan PDIP. Dan memang perusak mengaku disuruh oleh PDIP. Tapi biarlah penelidikan polisi nanti yang membuktikan.

Hanya saja secara nalar kita bisa bertanya, jika PDIP yang menyuruh motifnya apa? PDIP tak secara langsung berhadapan dengan PD pada Pilpres 2019. PD tak punya capres dan cawapres sendiri. PD terpaksa mendukung Prabowo karena jerentuan KPU partai tak boleh netral  Beberapa petinggi PD bahkan mengatakan membebaskan pilihan kadernya dalam Pilpres 2019. PD juga partai yg suaranya jauh lebih kecil dari PDIP 

Kita yakin bukan PDIP yg ada di balik perusakan itu. Spekulasi yg berkembang PD sendiri yg bermain drama. Hal ini tampak dari pernyataan SBY setelah peristiwa itu yg mengganbarkan PD dianiaya. Ya kira-kira bermain sebagai kurban lah (play victim). Maka saya setuju pernyataan Erick Tohir ketua TKN Jokowi-Maaruf bahwa SBY tak usah bermain drama, biar polisi nanti yang mengudut tuntas.

Lalu jika benar, untuk apa SBY bermain drama jadi kurban? Karena elektabilitas PD terus merosot akibat banyak kadernya terjerat korupsi. Jika tak didongkrak, ada kemungkinan PD tak lolos batas parlemen. Maka elektabilitasnya perlu didongkrak. Salah satunya ya dengan bermain sebagai kurban. Tapi itu kemungkinan lho.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline