Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

[Embun Kebun] Embun Menghampiri Telaga, Menata Kata di Kompasiana

Diperbarui: 10 Januari 2022   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Embun Menghampiri Telaga, Menata Kata di Kompasiana (dokpri)

Selamat berjumpa kembali sahabat Kompasianer, pembaca Kompasiana yang budiman. Cukup lama tidak menyapa pembaca melalui sajian kata. Lewat 2 bulan sejak tulisan di penghujung Oktober 2021. Purna dwi purnama terlewat menata kata.

Apakah simbok sedang menangguk embun menyemai telaga? Mengapa tetiba menyoal embun dan telaga. Telaga memasok uap air bahan dasar embun. Atau embun saling bertuntunan menghampiri telaga? Oho semua bermula dari suguhan Kaleidoskop Kompasiana 2021.

Embun Menghampiri Telaga

Kaleidoskop Kompasiana menyajikan krida berkompasiana pada Januari hingga Nopember tahun 2021. Aneka atribut tersemat. Selaku simbok kebun yang menulis menurut musim, musim hasrat menulis berkala, senang menikmati capaian para sahabat. Apresiasi secara tulus atas kesediaan membabar artikel untuk dinikmati bersama.

Kembali kepada judul, petak kebun simbok mendapat kemurahan hati para pembaca. Artikel [Embun Kebun] Ajian Wijayakusuma di Kompasiana, adalah sajian yang paling diminati. Sementara sajian Mengulik Rahasia Alam, Telaga Sarangan Berpagar Bukit adalah rumpun yang ngehits skala kebun simbok.

Benar semata kemurahan hati, lah artikel ala kebun mendapat kunjungan pembaca Kompasiana yang budiman. Penegas blusukan kebun ala simbok. Juga penata kata musiman. Tercatat 74 artikel alias rumpun yang ditanam di kebun selama 2021. Mengikuti musim karep dan menepi dari menulis. Jauh dari kata konsistensi apalagi persistensi.

Tiada Benih Kata yang Sia-sia

Menjadi pendorong bagi siapapun untuk menata kata di Kompasiana. Tidak ada benih kata yang sia-sia. Setiap benih kata yang tumbuh akan menemui takdirnya sendiri.

Menjadi penyemangat, penghias, ataupun pengingat. Ibarat bibit aneka tanaman di kebun ada yang seharum mawar hingga sepahit temu ireng yang bermanfaat untuk jamu. Menata kata dengan sukacita menjadi penghibur hingga swapenyembuhan (self healing).

Interaksi antara penata kata dengan pembaca dan admin bagian dari saling apresiasi dan berbagi kemurahan. Beberapa rumpun kata alias artikel mendapat kemurahan hati admin dalam balutan artikel utama pun featured article. Kemurahan hati pembaca menyematnya pada terpopuler ataupun nilai tertinggi. Itu semua adalah bonus manis bukan tujuan utama penulisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline