Lihat ke Halaman Asli

Suprihati

TERVERIFIKASI

Pembelajar alam penyuka cagar

Geowisata ke Taman Bumi Global-UNESCO Gunung Sewu (Siung-Wediombo)

Diperbarui: 6 Mei 2018   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laguna Wediombo-Geopark Global Gunung Sewu (dok pri)

Kebutuhan wisata terlihat semakin meningkat. Aneka daya pikat wisata tergantung kesukaan atau passion peminat wisata. Salah satunya peminat wisata kebumian khususnya aspek geologi geomorfologi sehingga muncul kesukaan geotourism atau geo wisata. Salah satu tujuan geowisata adalah menikmati geopark atau taman bumi. Mari jalan-jalan ke Taman Bumi Global Gunung Sewu khususnya geosite Siung-Wediombo di Gunung Kidul, DIY.

Sekilas UNESCO Global Geopark Gunung Sewu
Hingga saat ini Indonesia memiliki 4 (empat) Taman Bumi tingkat global atau Global Geoparks Network UNESCO. Si sulung adalah Taman Bumi Global Gunung Batur di Bali yang ditetapkan 20 September 2012. Yang kedua adalah Taman Bumi Global Gunung Sewu yang ditetapkan sejak 19 Desember 2015. Sedangkan yang teranyar adalah Ciletuh Pelabuhan Ratu UNESCO Global Geopark. Dan satu lagi adalah Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark yang ditetapkan April 2018.

Perjuangan panjang Indonesia untuk memiliki geopark tingkat dunia atau taman bumi global dan didukung oleh banyak media massa. Perkembangan konsep geopark ini mengintegrasikan pengelolaan warisan geologi (geological heritages) dengan warisan budaya (cultural heritages) dari suatu wilayah untuk tiga tujuan utama, yakni konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, keberadaan sebuah geopark tidak hanya membawa misi konservasi dan ekonomi saja, tetapi juga harus dapat menjadi media edukasi dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Prosedur pengusulan geopark tingkat dunia dialamatkan ke UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) yang secara teknis ditangani oleh Global Network of National Geoparks (GNG).

Persiapan dan kesiapan akan dinilai oleh assessor dengan 5 poin besar indikator yakni tata ruang dan geologi, managemen pengelolaan, persepsi dan pendidikan lingkungan, kepentingan perspektif pariwisata, dan terakhir keberlanjutan pembangunan ekonomi kewilayahan.

Nah, prestasi besar perolehan Taman Bumi Global Gunung Sewu akan sangat sayang kan kalau tidak kita apresiasi melalui pengenalan dan pemeliharaan. Yook mari kita mengenal lalu peduli Taman Bumi Global Gunung Sewu anugerah bagi bangsa Indonesia.

Sebaran geosite dalam geoarea di global geopark Gunung Sewu (dok pri)

Taman Bumi Gobal Gunung Sewu memiliki 33 geosite, antara lain situs kebumian warisan alam (terdiri dari 30 situs geologi dan 3 situs nongeologi. Semuanya terdistribusi dalam 3 geoarea, yaitu geoarea Gunung Kidul sebanyak 13 geosite, geoarea Wonogiri sebanyak 7 geosite, dan geoarea Pacitan sebanyak 13 geosite). Pengelolaannya menjadi lintas provinsi karena mencakup provinsi DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Geoarea Gunung Kidul memiliki situs kebumian: muara Bengawan Solo Purba di Sadeng, formasi gunung api purba Nglanggeran, formasi Sambipitu, Goa Pindul, Kali Suci, Luweng Jomblang, Wedi Ombo, air terjun Srigetuk, pantai Baron-Kukup-Krakal, Luweng Cokro, Goa Ngingrong, Hutan Wanagama sampai Hutan Turunan. Masing-masing memiliki kekhasannya sendiri-sendiri. Artikel ini akan menyajikan pengalaman mengunjungi situs kebumian (geosite) Siung-Wediombo.

Geosite Siung Wediombo: Pantai Wediombo
Pantai Wediombo secara harafiah, wedi (bahasa Jawa) berarti pasir dan ombo (bahasa Jawa) artinya luas, dengan arti gabungan pantai berpasir luas. Senyatanya hamparan pasir tidak seluas pantai Parangtritis ataupun Samas. Ada kemiripan bunyi dengan Wediombo yang serasa takut ombak terutama pengingat berhati-hati saat pasang bila hendak ke laguna. Daya pikat pantai ini adalah komposisi batuan elemen lansekapnya serta keberadaan laguna.

pantai pasir berlatar batuan lava volkanik purba di Wediombo (dok pri)

Pantai Wediombo di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul memiliki hamparan wedi atau pasir yang tidak terlalu ombo atau luas, menyimpan pesona lain selain laguna uniknya. Pengunjung akan disuguhi atraksi bebatuan. Serasa lempengan batuan, kumpulan batuan bundar dan keragaman bentuk pun warna ini sedang parade operet, bertutur melalui formasinya.

Fenomena geologi Siung-Wediombo (dok pri)

"Di daerah yang relatif sempit di pantai Selatan Gunung Sewu ini terdapat fenomena geologi yang sangat menarik. Bentang alam pantai landai berpasir putih dipengaruhi oleh jenis batuan dan struktur geologi (sesar, kekar). Segmen pantai bagian Timur (Wediombo) ditempati oleh batuan gunungapi (breksi gunungapi, lava setempat retas, andesit) dan terobosan mikrodiorit yang berumur sekitar 40 juta tahun."
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline