Lihat ke Halaman Asli

Novi Saptina

Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Dr Soetomo, Penyelamat Budaya Keroncong

Diperbarui: 24 Januari 2016   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan dari Pertunjukan Akbar Keroncong di Taman Ismail Marjuki Jakarta

[caption caption="Rangkaian Acara Musik Amal oleh Dr Soetomo, The Indonesian Keroncong Center. Acara ini dimeriahkan juga oleh Titik Puspa"][/caption]

 

 

Mewujudkan mimpi dengan menolong orang, keluarga, dan profesi secara bersamaan dalam suatu waktu tertentu jarang sekali terjadi. Kalau toh itu terjadi, tentulah pewujud mimpi itu pasti sangatlah puas dengan kerja nyatanya itu.Dan pasti pula dia orang yang hebat mengelola waktu. Lalu dengan kepuasan itu ia banyak bersyukur dan dengan banyak bersyukur, semakin Allah menambah nikmatnya.

Karena Allah sudah berjanji bila hambanya bersyukur maka akan ditambah tambah nikmatnya, namun apabila ia tidak bersyukur jakankan nikmat, yang terjadi yaitu siksa yg amat pedih.

Orang yang bersyukur itu adalah, Dr. Soetomo dan istrinya yang selalu setia menemani dalam perjuangan suci kehidupannya. Yaitu perjuangan seorang anak negeri Indonesia dalam mempertahankan budaya keroncong dan mengentaskan kemiskinan pada para pengabdi budaya itu. Kemiskinan relasi , dimana para pemain keroncong itu tidak mempunyai relasi dalam membina eksistensinya, miskin mitra , dimana para pemain keroncong tidak punya mitra yang kuat untuk mengangkat dirinya; ataupun pemain keroncong miskin sistem, dimana mereka tidak bisa berfikir yang jitu untuk mengenalkan dan menjual talentanya itu. Namun Dr Soetomo dan istrinya telah berbuat untuk mengangkat semua permasalahan itu dengan dunianya yang banyak kawan serta mitra kuat untuk menghapus duka yang dialami pelaku budaya seni keroncong tersebut..

Dr. Soetomo dan istrinya berkomitmen untuk kompak mewujudkan mimpinya yang dalam proses dan mengupayakan agar keroncong tidak mati, menjadi tuan rumah di negerinya,dan menjadi duta negeri di mancanegara. Untuk itu The Indonesian Keroncong Center didirikan di rumahnya yg dituliskan Graha Keroncong di Bilangan Pulo Asem Jakarta.

Agar Kerocong bisa "Jajah milang kori" bahasa jawa yang artinya bisa eksis berkeliling dunia, memang tidak bisa dalam sekejap semua itu bisa diwujudkan. Proses itupun dijalani dengan kendaraan The Indonesian Keroncong, mulai dari rapat sampai mengadakan lomba serta menyantuni para seniman keroncong.

Dr H. Soetomo

Memperjuangkan musik keroncong diakuinya sangat berat. Perjalanan panjang yang dialami yaitu bergiatan dengan mengadakan Cipta Keroncong setiap tahun. Dalam benih bangsanya, dengan ideal diadakan lomba Vokal keroncong untuk anak-anak, sampai terakhir ini The Indonesian Keroncong Center mengadakan pagelaran Musik Amal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline