Lihat ke Halaman Asli

Noviani Ulfa

Pontianak, Indonesia

Tentang Lirih dan Sepi

Diperbarui: 7 Juni 2020   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memang lebih dekat dengan sunyi
Sekali-kali aku berkelana di dunia yang tak ku kenali
Kala yang aku tatap di segala sisi hanya ada
Kosong
Hampa
Dan semua mimpi menenggelamkan aku ke dalam kenang
dalam bayang yang terus ku kejar dalam pencarian panjang
Kamu yang senantiasa pernah mengisi aku
Kini membuangku kembali dalam sebutir kata yang ku kenal dengan sepi
Sepi yang kini merangkulku erat dalam kekhawatiran
Kerap yang aku temui hanyalah tetesan bening di pelupuk mata
Luruhkan segala penat yang lama membeku di kepala
Dingin..
Ku tatap langit berharap malaikat turun
Membawa keajaiban yang nyata
Aku benar-benar tak butuh sesuatu yang di sebut harapan
Yang aku butuh adalah kenyataan
Hidup dalam kehidupan
Pelukan itu, pelukan yang menikamku dalam-dalam
Aku sekarang hanyalah  serpihan debu yang terbawa angin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline