Mohon tunggu...
Noviani Ulfa
Noviani Ulfa Mohon Tunggu... Freelancer - Pontianak, Indonesia

everything on my head

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Lirih dan Sepi

7 Juni 2020   15:25 Diperbarui: 7 Juni 2020   15:24 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memang lebih dekat dengan sunyi
Sekali-kali aku berkelana di dunia yang tak ku kenali
Kala yang aku tatap di segala sisi hanya ada
Kosong
Hampa
Dan semua mimpi menenggelamkan aku ke dalam kenang
dalam bayang yang terus ku kejar dalam pencarian panjang
Kamu yang senantiasa pernah mengisi aku
Kini membuangku kembali dalam sebutir kata yang ku kenal dengan sepi
Sepi yang kini merangkulku erat dalam kekhawatiran
Kerap yang aku temui hanyalah tetesan bening di pelupuk mata
Luruhkan segala penat yang lama membeku di kepala
Dingin..
Ku tatap langit berharap malaikat turun
Membawa keajaiban yang nyata
Aku benar-benar tak butuh sesuatu yang di sebut harapan
Yang aku butuh adalah kenyataan
Hidup dalam kehidupan
Pelukan itu, pelukan yang menikamku dalam-dalam
Aku sekarang hanyalah  serpihan debu yang terbawa angin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun