Lihat ke Halaman Asli

Junus Barathan.

Profesional.

Puisi | Pagi yang Dingin

Diperbarui: 25 Juni 2019   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

oleh :J.Barathan

Dinginnya pagi ini membuat kita enggan beranjak dari tempat peraduan masing-masing, burung-burung di pekarangan belakang rumah tak mau berkicau seperti pagi-pagi hari biasanya. 

Kokok ayam jantan juga tak terdengar padahal hari beranjak siang, cahaya matahari mulai pula bersinar tipis jatuh di ujung daun-daun hijau, udara pagi ini dingin mencapai 28 derajat celsius. 

Kesibukan orang di pagi ini tidak seperti biasa sedikit bermalas-malasan, bocah-bocah masih pada tidur karena liburan sekolah, otomatis mereka lebih nyaman berselimut tebal di tempat tidur. 

Akupun demikian segelas kopi panas hanya sekejab saja tinggal separuh kusruput berulang-ulang, asap rokok terus mengepul memenuhi ruangan, hingga tak terasa sudah 2 batang kuhisap. 

Aktifitas sebentar lagi baru akan dimulai menunggu udara sedikit hangat, bergerak mondar mandir sekedar menghangatkan tubuh, kisah pagi dingin kuakhiri segera beranjak pergi bersama matahari pagi. 

Singosari, 25 Juni 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline