Lihat ke Halaman Asli

Yunita Kristanti Nur Indarsih

TERVERIFIKASI

... n i t a ...

Sosok Inspiratif (2): Sriyanti, Wanita Mungil yang Tangguh dari Ringinsari

Diperbarui: 7 Maret 2021   02:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Sriyanti saat akan mengantar anaknya ke Salatiga/ Dok.Pri (Sriyanti)

Sosok inspiratif berikut akan saya dedikasikan untuk banyak ibu di tanah air ini, terutama bagi ibu-ibu yang memiliki anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Anak dengan kebutuhan khusus juga berhak dan bisa mencapai sebuah kemajuan dalam hidup.

Beliau bernama Sriyanti. Seorang wanita cantik bertubuh mungil dari Dusun Ringinsari Kulon, Desa Sampetan, Gladagsari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Beliau menikah dengan seorang pria bernama Wahyono, yang berasal dari daerah Wonosari, Delanggu-Klaten, Jawa Tengah.

Perkenalan saya dengan Ibu Sriyanti awalnya adalah melalui Ibu Yuni Prasetyani, seorang Kepala Sekolah TK Budi Utami di Dusun Ringinsari Kulon. Saya bertemu Ibu Yuni saat menjadi pembicara di sebuah pertemuan khusus Kaum Wanita Gereja Kristen Indonesia Nusantara di daerah Goa Maria Pereng, Getasan, Kabupaten Semarang, sekitar 4 tahun yang lalu.

Ibu Yuni menaruh kasihnya pada Radit (anak sulung Ibu Sriyanti), dan meminta saya untuk dapat mendampingi Radit dalam proses pembelajaran. Tenaga pendidik di sekolah Radit saat itu memiliki kesulitan dalam memberikan pelajaran pada Radit. Saat itu di Desa Ringinsari masih minim akses untuk pembelajaran bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti Radit.

Saya sangat bersyukur, Ibu Yuni Prasetyani beserta guru-guru TK Radit, serta Ibu Sriyanti memiliki mindset yang tepat dalam melakukan pendampingan anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Radit dan Ibu Sriyanti

Ibu Sriyanti menerima kondisi anaknya, Radit. Dia tidak pernah menyerah, dia tidak pernah malu dengan keterbatasan yang Radit miliki.

Desa Ringinsari bukan kota metropolitan yang modern dan memiliki akses serta fasilitas berlimpah. Tenaga-tenaga edukasi dalam bidang anak-anak berkebutuhan khusus pun masih jarang sekali, bahkan tidak ada.

Dalam mendapatkan bimbingan dan pendampingan saat pandemi ini pun bukan perkara yang mudah bagi Ibu Sriyanti di tengah keterbatasan sarana-prasarana. Beliau harus menempuh perjalanan yang tidak pendek demi kemajuan anaknya.

Ibu Sriyanti bukan wanita manja yang bergantung pada belas kasihan orang lain. Saat suami terkasih harus bekerja dengan shift yang cukup padat, Ibu Sriyanti memilih untuk tetap beraktivitas walau tanpa didampingi oleh suaminya.

Pak Wahyono, ayah Radit bekerja pada sebuah perusahaan robot kesehatan bernama PT. Formulatrix Indonesia yang bertempat di Kota Salatiga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline