Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Pendidik - ... n i t a ...

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosok Inspiratif (2): Sriyanti, Wanita Mungil yang Tangguh dari Ringinsari

2 Maret 2021   17:46 Diperbarui: 7 Maret 2021   02:42 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Sriyanti saat akan mengantar anaknya ke Salatiga/ Dok.Pri (Sriyanti)

Sosok inspiratif berikut akan saya dedikasikan untuk banyak ibu di tanah air ini, terutama bagi ibu-ibu yang memiliki anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Anak dengan kebutuhan khusus juga berhak dan bisa mencapai sebuah kemajuan dalam hidup.

Beliau bernama Sriyanti. Seorang wanita cantik bertubuh mungil dari Dusun Ringinsari Kulon, Desa Sampetan, Gladagsari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Beliau menikah dengan seorang pria bernama Wahyono, yang berasal dari daerah Wonosari, Delanggu-Klaten, Jawa Tengah.

Perkenalan saya dengan Ibu Sriyanti awalnya adalah melalui Ibu Yuni Prasetyani, seorang Kepala Sekolah TK Budi Utami di Dusun Ringinsari Kulon. Saya bertemu Ibu Yuni saat menjadi pembicara di sebuah pertemuan khusus Kaum Wanita Gereja Kristen Indonesia Nusantara di daerah Goa Maria Pereng, Getasan, Kabupaten Semarang, sekitar 4 tahun yang lalu.

Ibu Yuni menaruh kasihnya pada Radit (anak sulung Ibu Sriyanti), dan meminta saya untuk dapat mendampingi Radit dalam proses pembelajaran. Tenaga pendidik di sekolah Radit saat itu memiliki kesulitan dalam memberikan pelajaran pada Radit. Saat itu di Desa Ringinsari masih minim akses untuk pembelajaran bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti Radit.

Saya sangat bersyukur, Ibu Yuni Prasetyani beserta guru-guru TK Radit, serta Ibu Sriyanti memiliki mindset yang tepat dalam melakukan pendampingan anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Radit dan Ibu Sriyanti
Radit dan Ibu Sriyanti
Ibu Sriyanti menerima kondisi anaknya, Radit. Dia tidak pernah menyerah, dia tidak pernah malu dengan keterbatasan yang Radit miliki.

Desa Ringinsari bukan kota metropolitan yang modern dan memiliki akses serta fasilitas berlimpah. Tenaga-tenaga edukasi dalam bidang anak-anak berkebutuhan khusus pun masih jarang sekali, bahkan tidak ada.

Dalam mendapatkan bimbingan dan pendampingan saat pandemi ini pun bukan perkara yang mudah bagi Ibu Sriyanti di tengah keterbatasan sarana-prasarana. Beliau harus menempuh perjalanan yang tidak pendek demi kemajuan anaknya.

Ibu Sriyanti bukan wanita manja yang bergantung pada belas kasihan orang lain. Saat suami terkasih harus bekerja dengan shift yang cukup padat, Ibu Sriyanti memilih untuk tetap beraktivitas walau tanpa didampingi oleh suaminya.

Pak Wahyono, ayah Radit bekerja pada sebuah perusahaan robot kesehatan bernama PT. Formulatrix Indonesia yang bertempat di Kota Salatiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun