Lihat ke Halaman Asli

Nissa Mrd

mahasiswa

KKN TIM 1 UNDIP 2025 Melakukan Upaya Pencegahan Demam Berdarah di Desa Delegtukang

Diperbarui: 10 Februari 2025   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi Upacaya Pencegahan Demam Berdarah kepada Marsyarakat (Sumber : KKN TIM 1 Undip Desa Delegtukang)

Penulis : Nisa Suci Elisia (Bahasa dan Kebudayaan Jepang)

Delegtukang, [9 Februari 2025]

Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro melakukan berbagai upaya pencegahan demam berdarah di Desa Delegtukang, salah satu desa yang kini menghadapi permasalahan serius terkait perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Upaya ini dilakukan dengan mengimplementasikan dua solusi yaitu membuat alat inovatif yang diharapkan dapat mengurangi berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti.

Sebagai langkah pertama, mahasiswa KKN TIM 1 Undip membuat lubang biopori di beberapa titik strategis di desa. Pembuatan lubang biopori bertujuan untuk meningkatkan daya serap air tanah sekaligus mengurangi genangan air yang seringkali menjadi tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk. Dengan adanya biopori, mereka berharap dapat mengurangi potensi genangan air di berbagai lokasi, yang selama ini menjadi salah satu sumber utama berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti.

Pembuatan lubang biopori di beberapa titik di Desa Delegtukang (Sumber : KKN TIM 1 Undip Desa Delegtukang)

Selain itu, mahasiswa KKN TIM 1 Undip juga membuat alat perangkap nyamuk berbahan daur ulang dari bekas botol minuman. Alat ini dilengkapi dengan sinar ultraviolet untuk menarik perhatian nyamuk dan kawat yang dialiri listrik, sehingga nyamuk yang masuk akan mati. Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi jumlah nyamuk dewasa di sekitar pemukiman warga.

Alat perangkap nyamuk (Sumber : KKN TIM 1 Undip Desa Delegtukang)

Tak hanya sekadar membuat alat, para mahasiswa juga melakukan sosialisasi kepada warga desa Delegtukang mengenai pentingnya hidup bersih dan rapi yang terinspirasi dari kebiasaan orang Jepang. Selain itu, mereka juga mengenalkan konsep rainwater harvesting atau pemanfaatan air hujan, sebagai alternatif untuk mengelola sumber daya alam secara lebih efisien dan ramah lingkungan.

Budaya Bersih Jepang (Sumber : KKN TIM 1 Undip Desa Delegtukang)

Rainwater Harvesting Pengumpulan Air Hujan (Sumber : KKN TIM 1 Undip Desa Delegtukang)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline