Lihat ke Halaman Asli

Khairunisa Maslichul

TERVERIFIKASI

Profesional

Ketika Parapuan Berdaya maka UMKM pun Berjaya

Diperbarui: 31 Januari 2022   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UMKM di Indonesia dapat berjaya dengan peran aktif parapuan (Dokpri)

          Saat SD, ada seorang ibu penjual pecel keliling yang menjadi langganan keluarga kami.  Mbah pecel, beliau biasa disapa, menjual pecel dalam bakul dari sore hari hingga menjelang Maghrib.

          Hasil jualan pecel tersebut ternyata dapat menghidupi keluarganya, termasuk membiayai kuliah.  Salah seorang putri beliau kini meneruskan usaha pecel tersebut dalam bentuk rumah makan.

          Saya juga mengenal parapuan lainnya yang usaha mereka (sekaligus favorit saya) dapat menopang biaya rumahtangga.  Mereka antara lain Mbak jamu, Teteh gorengan, Budhe nasi kuning, Miss muffins, Uwak nasi uduk, dan Tante cookies (bisa ditebak ya jenis UMKM kuliner yang mereka jual) yang menjadi srikandi ekonomi di keluarga masing-masing, terutama dalam meningkatkan taraf hidup serta status sosial-ekonomi.

          Perempuan dan UMKM memang mirip cabe rawit alias "kecil-kecil tapi menggigit". Tak sedikit nilai usahanya masih mini, tapi labanya bahkan mampu hingga membiayai kuliah pascasarjana para buah hati.

          Data dari Menteri Ketenagakerjaan, Ibu Ida Fauziyah, pada Oktober 2021 lalu menunjukkan dari 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia, sebanyak 57,6 persen (37 juta) UMKM dikelola wanita.  Tren parapuan yang setelah berkeluarga lalu memilih berbisnis daripada kerja kantoran pun kini terus meningkat.

Bisnis fesyen memang dekat dengan keseharian perempuan (Dokpri) 

          Menurut data Badan Pusat Statistik 2018, tiga bidang UMKM yang banyak digeluti oleh parapuan antara lain pertama yaitu kuliner (42%), kedua ditempati busana/fashion (19%), dan ketiga oleh kriya (16%). Kuliner dan fesyen memang dekat dengan keseharian wanita, apalagi saat ada diskon hehehe...

Saya mendapati, produk kuliner, terutama makanan beku (frozen food) dan busana muslim banyak dipasarkan para women & mompreneur.  Era digital saat ini juga mendukung kiprah parapuan pengelola UMKM dalam berbisnis daring via media sosial dan lokapasar (marketplaces) agar semakin luas pasarnya.

Saat berbelanja daring, harga dan kualitas barang serta pilihan kurir pengiriman yang disediakan parapuan pemilik UMKM menjadi 3 prioritas teratas saya.  Barang cepat sampai dalam keadaan utuh dengan biaya kurir yang terjangkau membuat saya rutin mencentang JNE sebagai jasa pengirim paket selama ini.   

Sebagai konsumen produk UMKM, saya berulangkali terbantu dengan layanan JNE.  Ternyata JNE juga turut mendukung kemajuan UMKM yang dikelola parapuan dan inilah pengalaman (manis) saya bersama sebuah UMKM milik seorang srikandi muda ekonomi yang setia memakai JNE untuk pengiriman produknya.    

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline