Lihat ke Halaman Asli

Serigala dalam Tumpukan Jerami

Diperbarui: 11 April 2021   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhirnya setelah lama tidak menuis, hari ini tepatnya saat menerima beberapa tugas magang aku sempatkan menulis karena ada hal yang ingin ku ungkap kepada pembaca dengan kemasan sangat mudah dipahami. 

manusia terlahir sempurna daripada makhluk lain ciptaan Tuhan. manusia lahir dalam kondisi dan situasi yang berbeda-beda satu dengan yang lain. manusia terlahir memiliki perasaan, amarah, hawa nafsu dan akal pikiran. itulah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain. namun jangan sekali-kali merasa bangga atas apa yang diberikan karena itu adalah cobaan. cobaan untuk selalu menyelaraskan setiap elemen dan perasaan yang ada pada diri manusia. jika tidak bagaimana? 

jika tidak selaras maka manusia itu akan benar-benar pada posisi buruk untuk waktu lama dan baik karena pura-pura. sejatinya manusia tidak ada yang baik dan benar, maka jangan salahkan bila idola, pemimpin, dan tokoh tidak sempurna dan berperilaku terpuji. karena manusia memiliki banyak cabang sel pemikiran di otak yang mana satu dari nya tidak bisa disamakan dan perlu waktu untuk memahami keadaan. manusia yang pikiran dan hatinya tidak selaras sebaik-baik pengetahuannya akan sia-sia saja. seperti judul yang saya tuliskan kali ini serigala dalam tumpukan jerami. 

serigala adalah hewan karnivora yang berdarah dingin, sikapnya tidak mudah untuk dijinakkan dan peka terhadap rangsangan lingkungan. sedangkan tumpukan jerami adalah sebuah hasil dari pertanian berupa tangkai dan batang serealia kering. melihat sebuah tokoh agama yang bebas mencabuli santrinya dan tidak mudah mengungkapkan karena terhalang dalih bahwa seorang guru harus dihormati seperti Tuhan. beginikah cara serigala berdiam dan berlindung di tumpukan jerami. sulit dicari namun tidak sulit dibasmi. 

karena jerami juga akan hilang bila dibakar. dengan kata lain kasus pencabulan juga akan terungkap bilamana korban dibantu dengan speak up! pada media dan organiasi daerah UPT perlindungan anak dan perempuan daerah. jalan terbaik adalah wanita harus berani di zaman revolusi 4.1 ini. sudah tidak ada lagi merasa mudah terintimidasi. 

rasa rangkulan memang kurang diberikan oleh unit pelayanan rehabilitasi anak. tapi saya mengenal unit rehab baik dan mendukung anak2 bermasalah dalam sosial dan menjadi korban untuk pulih dan kembali menata pikiran ke masa depan. lelah juga, membina diri untuk mengidolakan orang lain, susah payah yang sia-sia. Allah memang betul jangan terlalu menyukai berlebihan. jangan berharap kepada manusia. manusia tempat salah. jangan berusaha baik, karena Allah sedang menutup berjuta-juta dosa dalam diri.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline