Lihat ke Halaman Asli

Nurul Furqon

Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Praktik Hegemoni dalam Serial Anime One Piece Menurut Pandangan Gramsci

Diperbarui: 27 Juni 2022   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Praktik Hegemoni dalam Serial Anime One Piece menurut pandangan Gramsci

Yosh.. Nakama, mari kita menyeduh kopi dan sedikit bercengkrama tentang dunia One Piece, terlalu banyak hal yang menarik dalam cerita One Piece yang membuat kita sampai hari ini masih menontonnya. Tidak hanya sebatas hiburan, tetapi One Piece juga menyajikan berbagai sisi gelap kehidupan dunia, mulai dari praktik jual beli manusia sampai praktik politik dan segala kebusukan dari pemerintah tersaji dengan begitu rapih.

Dalam One Piece tentu kita mengenal dengan yang namanya Bajak Laut dan Pemerintah Dunia, Bajak Laut mewakili kelompok kriminal dan jahat, sedangkan Pemerintah Dunia mewakili kelompok pelindung dan baik, namun pemahanan kita akan pengertian tersebut sangat amat keliru, juga demikian dengan para masyarakat sipil dalam cerita One Piece yang memegang teguh pembagian kelompok itu, mereka yakin bahwa menjadi Bajak Laut adalah menjadi Kriminal. 

Ternyata dalam realita cerita yang kita tonton terjadi sebaliknya, justru Pemerintah Dunialah yang telah melakukan kejahatan dan menyengsarakan masyarakatnya, tapi kenapa masyarakat sipil begitu percaya pada Pemerintah Dunia dan benci terhadap Bajak Laut? Kita bisa menyebutnya sebagai "hegemoni" dari Pemerintah Dunia terhadap masyarakat sipil.

Hegemoni dalam pengertian singkatnya yaitu memengaruhi, dalam praktiknya hegemoni dilakukan ketika suatu kelompok atau perseorangan ingin menarik kelompok atau perseorangan lain kepada apa yang diinginkan, misalnya dalam cerita One Piece ini, Pemerintah Dunia telah memengaruhi masyarakat sipil, sehingga masyarakat sipil memiliki paradigma bahwa Bajak Laut adalah kriminal, dan Pemerintah Dunia adalah pelindung mereka, dengan hegemoni yang dilakukan tersebut, masyarakat sipil menjadi tidak sadar bahwa Pemerintah Dunia juga tidak kalau kejamnya. 

Tentu hegemoni yang dilakukan Pemerintah Dunia ini tidak semata-mata tanpa alasan, ada banyak alasan yang melatar belakanginya, seperti tidak ingin ada lebih banyak masyarakat sipil yang menjadi Bajak Laut, tidak ingin masyarakat sipil sadar tentang keburukan Pemerintah Dunia, dan tentu Pemerintah Dunia tidak ingin singgasana kekuasannya diganggu, sehingga siapapun musuhnya harus menjadi tokoh yang dianggap jahat oleh masyarakat sipil.

Menurut Gramsci dalam melakukan hegemoni bisa dengan dua cara, yaitu dengan cara kesepakatan dan dengan cara paksaan. Cara yang pertama adalah dengan cara halus, yaitu dengan memengaruhi secara lembut, hegemoni ini biasa disebut sebagai hegemoni konsensus, hegemoni konsensus terjadi apabila subjek dan objek dari hegemoni berada pada tingkat yang sama. 

Sedangkan cara kedua adalah dengan cara yang kasar, yaitu dengan menggunakan otoritas kekuasaan, memaksa objek hegemoni dengan dominasinya sebagai subjek dari hegemoni, hegemoni ini biasa disebut dengan hegemoni paksa atau coercion, hegemono ini terjadi apabila subjek memiliki kuasa lebih tinggi dari objek hegemoni. 

Dalam cerita One Piece dominasi kekuasaan yang dimiliki oleh Pemerintah Dunia dimanfaatkan dengan baik, segala perangkat pemerintah dipakainya untuk menyebarkan propaganda tentang kriminalitas Bajak Laut, memang Bajak laut bukan kumpulan orang-orang suci jadi wajar jika Bajak Laut melakukan tindakan kriminal, tapi tidak semua Bajak Laut berlayar dengan motivasi untuk menjadi penjahat, ada juga yang berlayar hanya karena ingin mencari kebebasan, salah satunya adalah kelompok Bajak Laut Topi Jerami.

Dalam upaya menanamkan pemikiran Bajak Laut adalah kriminal dan Pemerintah Dunia adalah pelindung masyarakat, praktik hegemoni ini cukup berhasil dengan banyaknya orang yang terpengaruh, semua masyarakat pasti akan menganggap Angkatan Laut adalah pahlawan, setiap ada lambang tengkorak berarti ada ancaman bahaya, tapi pada kenyataannya Angkatan Laut sendiri hanyalah boneka Pemerintah Dunia dalam upayanya menjaga kekuasaan, dan lebih parahnya bahkan ada beberapa kelompok Bajak Laut yang dibayar Pemerintah Dunia untuk melindungi kekuasaan Pemerintah Dunia, Bajak Laut yang dipekerjakan ini terbebas dari jerat hukum, jadi mereka tidak akan ditangkap jika melakukan tindak kejahatan, jadi secara tidak langsung Pemerintah Dunia telah tutup mata, bahkan jauh di Dunia Bawah sana kerap terjadi transaksi ilegal antara Pemerintah Dunia dan Bajak Laut, namun masyarakat sipil yang telah terpengaruhi oleh hegemoni Pemerintah Dunia ini polos mereka tidak tahu apa-apa, mereka hanya tahu bahwa yang krimininal itu hanya Bajak Laut, Pemerintah Dunia tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline