Lihat ke Halaman Asli

Nicodima Wigonesti Murani

Living in paradise : Indonesia

Maung Bandung Tidak Sama dengan Gabion

Diperbarui: 26 Agustus 2019   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung Tugu Maung Bandung di Jalan Katamso, Bandung (Foto:Tribun Jabar)

Setiap kota biasanya memiliki landmark sebagai simbol dari kota tersebut. Kota Jakarta belakangan ini menjadi sorotan dan menuai banyak kritikan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat instalasi Bambu Getah Getih yang dipasang di kawasan dekat Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. 

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tujuannya untuk mengedukasi masyarakat tentang banyaknya manfaat kayu, bila dikreasikan di tangan yang tepat dari sebilah tanaman dengan harga jual rendah bisa menjadi lebih bernilai, sekaligus untuk menyambut perhelatan Asian Games 2018. 

Bambu Getah Getih menuai banyak kritikan dari masyarakat karena dianggap tidak menarik dan hanya pemborosan belaka dengan biaya pembuatan yang sangat fantastis mencapai 500 juta rupiah.

Bambu Getah Getih bertahan tidak lebih dari satu tahun, dan harus segera dirubuhkan. Ditempat yang sama sekarang digantikan dengan instalasi baru yaitu Gabion atau bronjong, berupa batu-batu kali di susun dan diikat dengan kawat dan diatasnya di letakkan tanaman bunga.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati bahwa susunan bebatuan yang di sebut instalasi gabion atau bronjong bukan pengganti bambu getah getih, hanya lokasinya yang sama dan memang lokasi tersebut diperuntukan untuk instalasi.

Gabion adalah instalasi yang menggambarkan tanah, air dan udara dan dibuat khusus untuk menyerap polusi udara. Gabionpun tak kalah menuai kritikan dari masyarakat.

Selain Jakarta yang masih ramai pro dan kontra Batu Gabion. Kota Bandung pun pernah menuai  pro dan kontra karena pembuatan ornamenkota. Bandung memang unik selain memiliki ornamenkota seperti batu-batu bulat dan besar di trotoar yang fungsinya mencegah kendaraan masuk ke trotoar dan juga untuk menjaga keamanan pengguna trotoar.

Ada satu ornamenkota yang menarik dan sempat menuai pro dan kontra juga. Kritik dari masyarakat bukan karena fungsi dan biaya pembuatannya seperti Gatah Getih atau Gabion tapi karena bentuknya yang dianggap tidak sesuai.

Jika kita berkunjung ke kota Bandung, kita akan melihat tugu di beberapa perempatan dan persimpangan jalan seperti persimpangan Jalan Supratman, Jalan aceh, Jalan Cipaganti,  Jalan Katamso, Jalan Tegalega, Jalan Cihampelas, Jalan Ir.H.Juanda, Jalan Riau dan Jalan Jed.Sudirman. Orang Bandung menyebutnya Tugu Maung Bandung. Maung dalam bahasa Sunda yang artinya harimau, tugu tersebut terdapat empat ekor patung maung atau harimau yang menghadap ke empat arah mata angin.

Maksud dibuatnya Tugu Maung Bandung adalah penanda kawasan kota lama atau kawasan cagar budaya, kalau kita melihat tugu ini suasananya akan lebih berasa heritage. Kenapa di pilih maung? karena Bandung memiliki ciri khas Maung Bandung, sama dengan sebutan untuk team sepak bola Persib Bandung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline