Lihat ke Halaman Asli

Neno Anderias Salukh

TERVERIFIKASI

Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Inikah Alasan Jokowi Menumpuk Milenial di SKP Bukan Menteri?

Diperbarui: 22 November 2019   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 orang yang menjadi staf khususnya. Pengumuman itu dilakukan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11/19). Sumber: Kompas.com

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk tujuh orang baru yang menjadi Staf Khusus Kepresidenan (SKP). Di beranda Istana Merdeka, Jokowi mengumumkan nama-nama tersebut yang mana semuanya mewakili kaum milenial.

Dewi Indahsari Tanjung, CEO dan Founder Creativepreneur merupakan Jebolan sarjana Academy of Arts di San Fransisco yang baru berusia 23 tahun.

Adamas Belva Syah Devara, double degree magister lulusan Harvard dan Stanford yang merupakan Pendiri Ruang Guru berusia 29 tahun.

Ayu Kartika Dewi, pendiri dan mentor lembaga Sabang Merauke 1000 anak bangsa berusia 36 tahun.

Angkie Yudistia, penyandang disabilitas (difabel tunarungu) yang mendirikan Thisable Enterprise, usianya 32 tahun.

Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Pemuda asal Papua yang pernah meraih beasiswa kuliah di Oxford dengan usia 31 tahun.

Aminuddin Ma'ruf, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII berusia 33 tahun Dan Andi Taufan Garuda, Pendiri Lembaga Keuangan Amartha  dengan usia 32 tahun.

Keputusan Jokowi merupakan kembalinya harapan yang sempat hilang. Ya, Pasca kemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres kemarin, Jokowi bertekad merangkul setidaknya beberapa anak muda dalam kabinetnya. Bahkan ia pernah mengatakan bahwa terdapat menteri yang berusia dibawah 30 tahun.

Akan tetapi, setelah pembentukan kabinet, nama yang paling muda dalam jajaran menteri hanya Nadim Makarim dengan usia 35 tahun. Nadim disebut mewakili kaum milenial di kabinet Jokowi.

Angela Tanoesoedibjo yang mendampingi Whisnutama di Kementerian Pariwisata pun usianya sudah beranjak kepala tiga. Padahal, sebetulnya publik menantikan anak muda berusia dibawah 30 tahun menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Rupanya wacana menteri berusia di bawah 30 tahun yang menuai polemik dipertimbangkan oleh Jokowi. Beberapa orang tidak menyetujui wacana menteri berusia di bawah 30 tahun dengan alasan belum cukup pengalaman untuk menjabat sebagai menteri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline